JAKARTA - Upaya akselerasi transformasi digital terus berlangsung di berbagai kalangan dunia usaha, organisasi maupun lembaga, untuk kinerja bisnis, daya saing, hingga layanan pelanggan atau masyarakat.
Inovasi dan adopsi teknologi baru terus berkembang, salah satunya penggunaan Generative AI atau kecerdasan buatan yang mampu menciptakan beragam solusi inivatif di berbagai bidang yang juga diiringi dengan makin tingginya kesadaran untuk penguatan sistem keamanan siber (Cyber Security).
Adopsi atau pemanfaatan teknologi pintar, seperti Artificial Inteligence (AI), machine learning (ML), data analytic, Internet of Things (IoT), cloud, sistem otomatisasi, kian meluas di berbagai bidang untuk mendukung kinerja bisnis, daya saing, dan layanan di tengah persaingan dan perubahan perilaku konsumen yang juga kian dinamis.
Mengacu kondisi itu, Majalah ItWorks bekerja sama dengan sejumlah asosiasi ICT & Telco Indonesia, akademisi dan konsultan IT, kembali menggelar ajang corporate rating (penilaian) dan penghargaan atas keberhasilan implementasi dan inovasi bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)/Solusi Digital tingkat nasional yaitu TOP DIGITAL Awards 2024.
Mengusung tema “Business Solutions, Generative AI, and Cyber Security for Excellence Business and Services”, puncak acara penghargaan TOP Digital Awards 2024 digelar Kamis, 5 Desember. di Raffles Hotel, Jakarta.
Beberapa perusahaan dan institusi lembaga pemerintah berhasil meraih posisi puncak dengan menyabet penghargaan tertinggi (Bintang 5 TOP Digital Awards 2024 -level excellent atau luar biasa).
Beberapa yang meraih Bintang 5 atau level tertinggi atau TOP Digital Implementation 2024 # Level Stars 5, seperti PT Pertamina Patra Niaga, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), PT Bank Nagari, PT Asian Bulk Logistic, PT Jakarta Propertindo (Perseroda), Perumda Air Minum Kota Padang, PT Patra Jasa.
Ada juga yang menuai Bintang 4, dengan inovasi yang luar biasa seperti Techconnect, PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, PT Pelayanan Bahtera Adhiguna, PT Sinergi Informatika Semen Indonesia, Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Ketua Panita Penyelenggara TOP Digital Awards 2024 yang juga Pemimpin Redaksi ItWorks ,M. Lutfi Handayani ST, MM, MBA, mengatakan, kegiatan TOP Digital Awards bukan sekadar penilaian dan pemberian penghargaan, namun juga untuk mendukung pembelajaran bersama dalam upaya meningkatkan pemanfaatan teknologi digital. Terutama untuk meningkatkan kinerja, daya saing bisnisnya serta layanan kepada masyarakat atau pelanggan.
“Penghargaan TOP DIGITAL Awards, diberikan kepada Instansi pemerintahan dan Korporasi Bisnis, yang dinilai telah berhasil dalam hal implementasi dan pemanfaatan teknologi digital. Insya Allah ini merupakan yang terbesar dan paling membanggakan di Indonesia yang di dalamnya juga sarat pembelajaran bersama,” kata Lutfi Handayani dalam laporan sambutannya.
Ditambahkan Lutfi, TOP DIGITAL Awards 2024 juga untuk mendorong adanya inovasi-inovasi baru digitalisasi. Terutama mendukung akselerasi transformasi digital di Tanah Air sebagai kesiapan dalam memasuki era industri 4.0 dan era Society 5.0. Termasuk adanya tren dan dinamika baru.
Seperti teknologi Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT) yang saling melengkapi dan dapat meningkatkan efisiensi dan perbaikan proses dalam berbagai bidang. Termasuk solusi IT Security yang belakangan tengah menjadi perhatian banyak kalangan di tengah tingginya proses transformasi digital saat ini.
TOP DIGITAL Awards lanjutnya, diselenggarakan setiap tahun oleh Majalah ItWorks dari MSI Group, dengan didukung oleh para Pakar dan Dewan Juri dari berbagai asosiasi TI, seperti APTIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), APKOMINDO (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia), ASPILUKI (Asosiasi Piranti Lunak Indonesia), IDTUG (Indonesia Telecommunication User Group), dan LKN (Lembaga Kajian Nusantara - Asta Cita).
"Dari sejak tahun pertama penyelenggaraan, yakni tahun 2016, TOP DIGITAL Awards didesain sebagai ajang penghargaan yang sarat dengan aspek pembelajaran bersama. Tahun ini, dari 200-an Finalis, sebanyak 165 Instansi pemerintahan dan korporasi bisnis yang mengikuti prsoses penilaian secara lengkap," ujarnya.
Sejauh ini, inovasi pemanfaatan teknologi digital dilakukan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi di tengah tantangan dan ancaman perubahan yang begitu cepat atau dikenal (disruption era) sebagai dampak dari pesatnya inovasi pemanfaatan digital technology ini. Hal tersebut juga selaras dengan tuntutan era revolusi industri keempat (Industri 4.0) yang sarat penggunaan teknologi digital dan otomasi.
Demikian juga dengan tuntutan penerapan e-government (pemerintahan elektronik) maupun konsep smart city (kota pintar) untuk proses kerja dan layanan publik di lingkungan pemerintah yang lebih baik dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi.
"Pesatnya pemanfatan teknologi digital dan meluasnya penggunaan internet, meski menyuguhkan berbagai peluang baru, namun di sisi lain juga membuka celah adanya ancaman keamanan siber yang juga makin mengkhawatirkan, termasuk peretasan dan pencurian data pribadi," kata Lutfi.
"Fenomena ini juga telah mendorong adanya kesadaran dan upaya untuk peningkatan sistem keamanan siber (cyber security) yang bisa lebih diandalkan. Termasuk dengan mengadopsi standar baru, seperti penerapan ISO/IEC 27001:2022 yang merupakan versi terbaru dari standar internasional untuk manajemen keamanan informasi," lanjut dia.
Standar baru ini diterbitkan pada 25 Oktober 2022 dengan beberapa pembaruan utama, termasuk di antaranya perlindungan data pribadi (Privacy Protection). Standar baru sistem keamanan siber ini juga makin banyak diadopsi oleh berbagai organisasi, perusahaan, instansi pemerintah, dan lembaga lainnya. Bahkan beberapa perusahaan, organisasi dan Lembaga, mulai membangun tim khusus tanggap dan respons cepat terhadap ancaman kejahatan siber, di antaraya dengan membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Chief Information Security Office (CISO).
Hal senada disampaikan Ketua dewan Juri Top Digital Awards 2024, Prof. Dr. rer. nat. Achmad Benny Mutiara, SSi, S.Kom. Menurutnya, kegiatan TOP DIGITAL Awards yang diselenggarakan oleh majalah ItWorks ini, sangat selaras dengan arah kebijakan Presiden RI periode 2024-2029, yakni percepatan transformasi digital guna mendorong peningkatan implementasi dan pemanfaatan teknologi digital, baik di instansi pemerintahan, korporasi bisnis, maupun institusi lainnya.
"Transformasi Digital umumnya dijalankan dalam upaya suatu organisasi mendongkrak efektivitas dan efisiensi dalam memberikan layanan publik, kinerja bisnis dan operasional, serta layanan kepada pelanggan," ujarnya.
Penentuan Pemenang
Dalam laporannya disampaikan bahwa proses penilaian dan penetapan pemenang, dilakukan secara obyektif, dan independen oleh Dewan Juri. Penilaian dan penjurian yang telah dilakukan, didasarkan pada informasi yang diperoleh dari jawaban kuesioner, wawancara penjurian, dan sumber informasi lain yang relevan, selama proses penilaian berlangsung.
Metode penilaian ini diawali dengan seleksi awal terhadap hampir 1.000 calon peserta, untuk menghasilkan 200 kandidat terbaik. Para pakar TI dan Dewan Juri, merekomendasikan kandidat-kandidat perusahaan dan instansi pemerintahan, yang dinilai berhasil dalam hal implementasi dan pemanfaatan teknologi digitalnya.
Beberapa data pendukung, termasuk hasil penilaian SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) yang diselenggarkan oleh Kemenpan RB, juga menjadi pertimbangan dalam seleksi awal ini.
"Dari 200 kandidat terbaik, sebanyak 168 peserta yang dapat mengikuti proses penilaian secara lengkap, termasuk hadir dan presentasi keberhasilan implementasi dan pemanfaatan teknologi digitalnya, dalam kegiatan Wawancara Penjurian yang diselenggarakan secara daring," terangnya.
Adapun 4 kriteria Utama dalam menentukan pemenang adalah:
Pertama, Perusahaan/ Instansi yang berhasil dalam hal implementasi dan pemanfaatan Teknologi Digital dalam meningkatkan kinerja, daya saing, operasional, dan layanannya. Kedua, Perusahaan/ Instansi yang memiliki sistem IT Governance dan Cyber Security yang baik.
Ketiga, Perusahaan/ Instansi yang mulai memanfaatkan Generative AI untuk menghasilkan konten baru dari data-data yang ada, untuk mendukung peningkatan dan percepatan layanan dan operasionalnya. Dan keempat, Perusahaan/ Instansi yang memiliki Solusi Bisnis/Aplikasi/Platform Unggulan, yang dinilai berhasil dan membanggakan.
Khusus untuk Pemenang penghargaan level bintang 5, bukan berarti instansi pemerintahan / tersebut berada di level yang sempurna. Namun, selain kriteria-kriteria penilaian tersebut dipenuhi dengan baik, Dewan Juri menambahkan kriteria khusus, yakni ada hal-hal yang terkait implementasi/ pemanfaatan teknologi digital, atau ada solusi bisnis yang menonjol, atau yang layak untuk dicontoh atau direkomendasikan kepada instansi/perusahaan lainnya.