JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Indonesia memiliki visi untuk menjadi negara berstatus pendapatan tinggi, lebih inklusif, dan memperkuat struktur ekonomi.
"Beberapa kebijakan yang diadopsi akan terus diperkuat termasuk, dalam hal ini, memperkuat struktur ekonomi melalui hilirisasi industri, baik yang terkait dengan kekuatan mineral strategis seperti tembaga dan nikel, maupun di sektor lain seperti hasil pertanian yang menjadi prioritas Presiden.” ujarnya dalam keterangannya, Kamis, 28 November.
Sejalan dengan cita-cita tersebut, pemerintah tengah berusaha menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD.
Dalam prosesnya, Kementerian Keuangan bersama OECD secara resmi meluncurkan Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024.
Adapun laporan tersebut membahas seputar kebijakan makroekonomi termasuk saran OECD untuk RI dapat meningkatkan pendapatan serta konvergensi sosial-ekonomi, digitalisasi, dan transisi hijau.
Sebab itu, OECD mendukung upaya Indonesia dalam rangka membangun ketahanan pangan, energi, air, penguatan sumber daya manusia, serta percepatan transisi hijau, untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Sri Mulyani menyampaikan dukungan OECD diharapkan dapat memperkuat implementasi program-program pemerintah guna meningkatkan daya saing Indonesia di tengah dinamika global.
Dalam laporannya, OECD menyampaikan bahwa pertumbuhan Indonesia telah pulih kembali pasca pandemi walaupun masih harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas makroekonomi.
Dalam laporan tersebut juga disampaikan bahwa OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai 5.2 persen (yoy).
Selain itu, Indonesia juga dinilai telah dapat menekan inflasi yang pada tahun 2022 mencapai 6 persen hingga mencapai 1,7 persen pada Oktober 2024.
Sri Mulyani menegaskan, hasil survei ekonomi OECD Indonesia 2024 ini menunjukkan Indonesia berhasil mempertahankan daya tahan ekonomi meski di tengah ketidakpastian global.
Menurut Sri Mulyani, keberhasilan ini tidak lepas dari kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati serta upaya berkelanjutan dalam melakukan reformasi struktural.
"Sejalan dengan itu, Indonesia memiliki keinginan kuat untuk menjadi negara berstatus pendapatan tinggi," ujarnya.
BACA JUGA:
Sri Mulyani menyampaikan bagi Indonesia yang kini tengah menjalani proses aksesi untuk menjadi anggota OECD, berharap dari sisi positif yang tercantum dalam laporan tersebut dapat menarik investor ke Indonesia.
"Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024 juga diharapkan dapat menunjukan berbagai upaya Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian, melindungi masyarakat rentan, dan mempertahankan keberlanjutan fiskal di tengah dinamika dan volatilitas perekonomian global serta tantangan perubahan iklim," ujarnya.
Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan rekomendasi dari OECD dapat digunakan dalam upaya mencapai tujuan nasional yang bermanfaat bagi masyarakat.