Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menciptakan inovasi teknologi untuk mendukung transformasi industri hijau sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto guna mengurangi emisi karbon.

Inovasi pendukung tersebut berupa layanan jasa seperti audit Continuous Emission Monitoring System (CEMS), verifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sertifikasi industri hijau, pengujian, kalibrasi, bimbingan dan pendampingan teknis industri, konsultasi, serta penjualan produk Adaptive Monitoring Systems (AiMS) yang bertujuan untuk mempercepat dekarbonisasi di sektor industri.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Andi Rizaldi menyatakan inovasi itu merupakan hasil dari unit pelayanan teknis (UPT) yang senantiasa memberikan kontribusi nyata dalam menguatkan industri hijau, dan mengoptimalkan jasa layanan.

Seperti halnya Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang yang merupakan salah satu UPT BSKJI, yang berkomitmen memperluas akses pasar jasa layanan melalui inovasi, sehingga semakin dikenal dan berkontribusi dalam memajukan industri berkelanjutan.

"UPT di lingkungan BSKJI harus senantiasa memberikan kontribusi nyata dalam menguatkan industri hijau dan mengoptimalkan jasa layanan industri serta sumber daya yang telah dimiliki,” kata Andi memgutip Antara.

Lebih lanjut, Kepala BBSPJPPI Sidik Herman menyatakan sebagai bukti nyata kontribusi dalam memajukan inovasi layanan jasa industri hijau, pihaknya ikut dalam rangkaian ajang Electricity Connect 2024 yang diselenggarakan oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) pada tanggal 20-22 November 2024 sebagai exhibitor.

Dalam kegiatan itu, pihaknya menyediakan berbagai layanan jasa mulai dari CEMS hingga verifikasi TKDN, dengan harapan membuka akses potensi pasar jasa layanan industri yang yang lebih besar.

"Menjadi exhibitor pada berbagai ajang pameran bergengsi seperti Electricity Connect 2024 ini adalah langkah strategis dalam membuka akses potensi pasar jasa layanan yang lebih besar dan diharapkan dapat menjadi platform yang efektif untuk menampilkan keunggulan dan melejitkan kontribusi BBSPJPPI kepada industri,” katanya.

Selain itu, Kepala Pusat Industri Hijau BSKJI Kemenperin Apit Pria Nugraha menegaskan pentingnya sektor manufaktur memegang prinsip industri hijau yang berfokus pada efisiensi dan efektivitas sumber daya, fungsi lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Implementasi prinsip industri hijau oleh industri mengacu pada Standar Industri Hijau (SIH) yang berlaku dengan perolehan sertifikasi dapat diproses," katanya.