JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mendapatkan tugas untuk membawahi dan mengawasi 24 perusahaan pelat merah selama periode 2024 hingga 2029.
Keputusan tersebut tertuang di dalam salinan Instruksi Menteri BUMN Republik Indonesia No. INS-1 /MBU/11/2024 tentang Pelaksanaan Tugas Wakil Menteri Dalam Rangka Pembinaan Badan Usaha Milik Negara.
“Kepada Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Sdr. Kartika Wirjoatmodjo untuk melakukan tugas membantu Menteri dalam perumusan dan/atau pelaksanaan kebijakan pembinaan Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas,” tulis instruksi menteri, dikutip Jumat, 22 November.
Intruksi menteri tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan yakni 1 November 2024 dan secara resmi ditandatangani oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Sekadar informasi, Kartika Wijoatmodjo atau akrab disapa Tiko kembali diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Adapun sebelumnya Tiko juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN di pemerintaha Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
Pria kelahiran Surabaya, 18 Juli 1973 ini meniti karir di dunia keuangan. Dia sudah malang melintang memimpin institusi keuangan ternama di Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2016 hingga 2019.
Sebelum menduduki posisi Dirut Bank Mandiri, Tiko juga pernah menjabat sebagai Direktur Finance & Strategy pada tahun 2015 hingga 2016.
Tiko juga tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada tahun 2014 hingga 2015. Kemudian, juga pernah menjabat Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance tahun 2011 hingga 2013.
BACA JUGA:
Berikut daftar BUMN yang menjadi portofolio Kartikw Wirjoatmodjo:
1. PT Pupuk Indonesia (Persero)
2. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
3. Perum Bulog
4. PT Hutama Karya (Persero)
5. PT Waskita Karya (Persero) Tbk
6. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
7. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
8. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
9. PT Brantas Abipraya (Persero)
10. Perm Pembangunan Perumahan Nasional
11. PT Kereta Api Indonesia (Persero)
12. PT Industri Kereta Api (Persero)
13. Perum DAMRI
14. PT Pertamina (Persero)
15. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
16. PT Pos Indonesia (Persero)
17. PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
18. Perum Perhutani
19. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)
20. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
21. Perm Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia
22. PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
23. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
24. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).