JAKARTA - Indonesia Investment Authority (INA) dan Granite Asia jalin kemitraan strategis dalam mempercepat transformasi digital dan mendukung pertumbuhan ekosistem teknologi di Indonesia yang sedang berkembang.
INA dan Granite Asia akan mengalokasikan hingga 1,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat sektor teknologi Indonesia dan menyediakan modal serta sumber daya yang dibutuhkan bagi bisnis lintas industri guna mendukung integrasi digital atau menghadirkan teknologi maju ke dalam negeri.
Investasi tersebut akan melingkupi investasi dalam bentuk ekuitas dan hybrid capital solutions dengan fokus utama pada pelaku usaha di Indonesia serta pelaku usaha yang mempunyai keterkaitan (nexus) dengan Indonesia baik melalui kegiatan operasional yang sudah ada atau memperkenalkan teknologi yang bermanfaat bagi pasar dalam negeri dalam jangka panjang.
Pendekatan multi aset ini memungkinkan INA dan Granite Asia untuk dapat menawarkan solusi pendanaan yang disesuaikan bagi bisnis di berbagai tahap pengembangan, mendorong inovasi, sekaligus mengoptimalkan imbal hasil dengan risiko terukur bagi para investor.
Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakan dengan memanfaatkan ekuitas dan hybrid capital solutions, kerja sama ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan yang melampaui pinjaman bank konvensional terutama bagi perusahaan berbasis teknologi yang memerlukan solusi modal yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan, serta bagi bisnis tradisional yang tengah menjalani transformasi teknologi dan mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan.
Ridha menyampaikan menjalin kemitraan dengan Granite Asia, investor terkemuka dengan rekam jejak yang mengesankan selama 24 tahun di bidang investasi teknologi, sejalan dengan fokus sektor strategis kami di bidang Digitalisasi dan Infrastruktur Digital.
"Keahlian mendalam mereka dalam bidang teknologi dan bisnis berbasis teknologi selaras dengan prioritas strategis INA untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan di Indonesia," ujarnya dalam keterangannya, Senin, 4 November.
Menurut Ridha, kemitraan ini membuatnya dapat memperkenalkan teknologi transformatif ke Indonesia, memfasilitasi transformasi digital di sektor-sektor utama, dan memperkuat.
"Bersama-sama, kami berupaya untuk membangun fondasi yang kuat bagi masa depan Indonesia dengan menghadirkan inovasi global terbaik yang akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi jangka panjang negara ini,” jelasnya.
Ridha menyampaikan kolaborasi strategis ini menegaskan dedikasi INA untuk mendorong inovasi dan digitalisasi melalui kerja sama dengan investor global guna memenuhi kebutuhan permodalan perekonomian Indonesia secara berkelanjutan.
Menurutnya, hal ini juga mencerminkan komitmen jangka panjang INA dan Granite Asia dalam mengoptimalkan potensi ekonomi Indonesia, memastikan bahwa Indonesia tetap kompetitif dan siap menghadapi masa depan di tengah lanskap global yang semakin berorientasi pada teknologi.
Senior Managing Partner Granite Asia Jenny Lee menambahkan kolaborasi dengan INA memberikan kesempatan unik bagi kami untuk memadukan keahlian global Granite Asia dalam investasi teknologi dengan wawasan lokal dan visi strategis INA untuk Indonesia.
"Kami melihat potensi besar dalam ekonomi dan ekosistem teknologi Indonesia yang berkembang pesat, dan sangat antusias dalam bermitra dengan INA untuk membantu mempercepat transformasi ini," tuturnya.
BACA JUGA:
Jenny menyampaikan dengan memanfaatkan solusi ekuitas dan hybrid capital solutions, pihaknya dapat menawarkan pendanaan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan beragam bisnis di berbagai tahap perjalanan teknologi mereka.
"Bersama-sama, kami akan mendorong inovasi, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, mengoptimalkan potensi nilai jangka panjang bagi perekonomian Indonesia, serta membantu memposisikan negara ini sebagai pemimpin di masa depan berbasis teknologi regional,” imbuhnya.