Bagikan:

JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 diperkirakan berkisar 5,02 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan dari kuartal sebelumnya 5,05 persen (yoy).

Josua menyampaikan, pendorong perekonomian pada kuartal III-2024 masih konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh 5,03 persen (yoy) jika dibandingkan pada kuartal II-2024 sebesar 4,93 persen (yoy) dan 5,05 persen (yoy) pada kuartal III-2023.

"Peningkatan laju konsumsi rumah tangga terindikasi dari beberapa indikator seperti penjualan ritel pada akhir pada kuartal III-2024 yang tercatat 4,7 persen (yoy) dibandingkan 2,72 persen (yoy) pada pada kuartal II-2024 dan 1,48 persen (yoy) pada pada kuartal III-2023," ujarnya dalam keterangannya, Senin, 4 November.

Selain itu, Indeks Kepercayaan Konsumen pada akhir kuartal III-2024 juga menunjukkan kondisi yang baik dimana tumbuh sekitar 1,5 persen (yoy) dibandingkan pada kuartal II-2024 tekontraksi sebesar 2,98 persen (yoy)

Josua menyampaikan konsumsi yang solid tersebut ditopang oleh tren penurunan inflasi sisi penawaran terutama inflasi harga bergejolak dan harga diatur pemerintah sementara inflasi inti cenderung menunjukkan tren peningkatan hingga akhir kuartal III-2024 tercatat 2,09 persen (yoy) dibandingkan 1,90 persen (yoy) pada kuartal II-2024.

Menurut Josua sekalipun tidak terdapat faktor pendorong seperti faktor musiman Hari Besar Keagamaan pada kuartal II-2024 dan kegiatan pemilu pada kuartal I-2024, namun mobilitas penumpang baik darat, laut dan kereta api masih menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Adapun penjualan mobil baik wholesale dan retail pada kuartal III-2024 masih terkontraksi masing-masing 10,49 persen (yoy) dan 7,77 persen (yoy), namun penjualan motor masih mencatatkan pertumbuhan yang solid yakni 12,0 persen (yoy) dibandingkan pada kuartal II-2024 sebesar 4,2 persen (yoy) dan 11,3 persen (yoy) pada kuartal III-2023.

Sementara pendorong lainnya dari sisi pengeluaran yakni PMTB diperkirakan akan tumbuh 4,23 persen (yoy) dibandingkan 4,43 persen (yoy) pada kuartal II-2024 dan 5,77 persen (yoy) pada kuartal III-2023.

Adapun investasi bangunan diperkirakan cenderung mengalami perlambatan terindikasi dari penjualan semen pada kuartal III-2024 yang tercatat tumbuh 1,1 persen (yoy) dibandingkan kuartal II-2024 sebesar 4,5 persen (yoy) dan 6,8 persen (yoy) pada kuartal III-2023.

Sementara itu penjualan alat berat pada kuartal III-2024 masih terkontraksi 11,6 persen (yoy) meskipun kontraksinya membaik dibandingkan kuartal sebelumnya 32,8 persen (yoy).

Josua menjelaskan kontraksi penjualan alat berat tersebut dipengaruhi oleh berlanjutnya normalisasi harga komoditas batubara yang secara rata-rata turun sekitar 7,3 persen (yoy) pada kuartal III-2024.

Belanja pemerintah pada kuartal III-2024 diperkirakan tumbuh 4,13 persen (yoy) dibandingkan pada kuartal II-2024 1,42 persen (yoy) dan 3,93 persen (yoy) pada kuartal III-2023.

Peningkatan laju belanja pemerintah terindikasi dari peningkatan belanja barang dan belanja pegawai.

Ekspor pada kuartal III-2024 diperkirakan tumbuh 9,38 persen (yoy) dibandingkan pada kuartal II-2024 8,28 persen (yoy), sementara kinerja impor diperkirakan tumbuh 10,55 persen (yoy) dibandingkan pada kuartal II-2024 8,57 persen (yoy).

Josua menyampaikan kinerja ekspor yang meningkat tersebut dipengaruhi oleh volume ekspor yang masih tetap solid sementara volume impor juga cenderung meningkat didorong oleh peningkatan impor barang modal dan bahan baku sejalan dengan resiliensi perekonomian domestik.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada 2024 diperkirakan akan berkisar 5,04 persen (yoy) dibandingkan pada tahun 2023 yang tercatat 5,05 persen (yoy).

Josua menyampaikan konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah diperkirakan akan tumbuh membaik sementara PMTB diperkirakan akan cenderung melambat secara keseluruhan 2024 dibandingkan 2023.