Bagikan:

JAKARTA - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memperluas kerja sama global dengan Hong Kong Fintech Association, Beijing Fintech Institute, dan Zhongguancun Fintech Industry Development Alliance.

Adapun kerja sama bilateral tersebut dilakukan pada saat Hong Kong Fintech Week dimana pertemuan-pertemuan bilateral tersebut menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kolaborasi di berbagai bidang, seperti pertukaran pengetahuan, riset bersama, dan pengembangan ekosistem fintech yang inklusif.

Ketua Umum AFPI Entjik S Djafar menyampaikan, partisipasi AFPI di Hong Kong Fintech Week merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat inovasi fintech di dunia.

"Kerja sama dengan asosiasi fintech di Hong Kong akan membuka peluang bagi industri fintech Indonesia untuk belajar dari praktik terbaik global dan memperluas jaringan bisnis,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat, 1 November.

Entjik menyampaikan kerja sama ini akan fokus pada riset bersama dan pertukaran pengetahuan di antara dua pasar fintech lending terbesar di dunia, yakni Indonesia dan Tiongkok.

“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. Dengan menggabungkan kekuatan riset dan inovasi dari kedua negara, kami yakin dapat mengembangkan solusi-solusi fintech yang lebih inovatif dan berdampak positif bagi masyarakat,” tutur Entjik.

Adapun partisipasi AFPI di Hong Kong Fintech Week telah menunjukkan industri fintech Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan.

Dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah, serta komitmen tinggi para anggota Penyelenggara fintech lending, industri fintech Indonesia terus berinovasi dan terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional, serta menjadi best practice fintech lending dunia.