JAKARTA - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar edukasi terhadap 100 Pekerja Migran Indonesia (PMI) terkait dasar-dasar fintech lending.
Ketua Bidang Edukasi, Literasi dan Riset AFPI Marcella Wijayanti mengatakan, hal ini merupakan komitmen AFPI dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya bagi pekerja migran Indonesia.
"Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para pekerja migran mengenai layanan keuangan digital, khususnya fintech lending," ujar Marcella dalam keterangan kepada media, Sabtu, 2 November.
Lebih lanjut Marcella merinci, materi yang disampaikan meliputi cara memilih penyedia layanan fintech lending yang terpercaya, tips menghindari penipuan, serta manfaat dan risiko penggunaan layanan ini.
“Kami menyadari bahwa pekerja migran memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, kami merasa terpanggil untuk memberikan edukasi keuangan yang relevan agar mereka dapat memanfaatkan teknologi finansial secara bijak dan bertanggung jawab," terang dia.
Marcella berharap, dengan pengetahuan yang cukup, para pekerja migran dapat terhindar dari risiko penggunaan layanan keuangan yang tidak bertanggung jawab.
"AFPI berencana untuk membagi materi-materi edukasi yang sesuai dengan kebutuhan pekerja migran indonesia kepada Konsulat Jenderal Hong Kong," kata dia.
BACA JUGA:
Ke depan, Marcella memastikan AFPI terbuka untuk bekerja sama dengan KBRI atau KJRI untuk mendukung kegiatan edukasi dan literasi finansial teknologi bagi pekerja migran indonesia.
Sebelumnya, AFPI memperluas jaringan globalnya dengan berpartisipasi pada Hong Kong Fintech Week.
Marcella menerangkan, partisipasi AFPI di Hong Kong Fintech Week telah menunjukkan bahwa industri fintech Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan.
"Dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah, serta komitmen tinggi para anggota Penyelenggara fintech lending, industri fintech Indonesia terus berinovasi dan terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional, serta menjadi best practice fintech lending dunia," tandas dia.