Bagikan:

JAKARTA - Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Senjaya menyampaikan bahwa total nilai transaksi aset kripto dari Januari hingga September 2024 naik 323,01 persen menjadi Rp426,69 triliun, selain itu jumlah pengguna aktif sebanyak 21,28 juta pengguna.

Tirta menjelaskan, rata-rata nilai transaksi selama 2024 mencapai Rp12,44 triliun per bulannya, dengan 504.304 warga negara Indonesia yang aktif bertransaksi sepanjang bulan September 2024.

"Secara khusus, nilai transaksi di bulan September 2024 mengalami kenaikan sebesar 323,01 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun aset kripto yang memiliki nilai transaksi tertinggi meliputi Bitcoin, USD Tether, PEPE Coin, Ethereum, dan Solana," jelasnya dalam keterangannya, Jumat, 1 November.

Selain menyampaikan data terkait transaksi, Tirta menyampaikan saat ini tren aset kripto yang sedang berkembang, seperti Staking, crypto futures, dan ETF Bitcoin.

Menurut Tirta, ketiga produk ini diprediksi akan menjadi pilihan investasi yang menarik bagi para pengguna di Indonesia.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjadi pelanggan yang cerdas dalam melakukan jual-beli aset kripto.

Menurut Tirta, para pengguna harus memahami mekanisme perdagangan, memastikan sumber dana yang digunakan sah dan legal, serta mempelajari dokumen dan legalitas aplikasi yang digunakan.

Adapun salah satu aplikasi Mobee akan segera meluncurkan aset kripto Staking, crypto futures, dan ETF Bitcoin. Dimana Mobee telah terdaftar dan diawasi oleh Bappebti.

CFO Mobee Robertus Hardy menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyediakan produk yang relevan dengan kebutuhan pasar.

"Rencana peluncuran produk Staking dan crypto futures di Mobee merupakan bagian dari langkah strategis untuk memberikan solusi investasi yang beragam dan menguntungkan bagi pelanggan," jelasnya.

Robertus menegaskan, komitmen pihaknya untuk terus menjadi mitra yang terpercaya dalam perdagangan aset kripto.

Selain itu, Robertus menyampaikan edukasi yang diberikan kepada masyarakat, terutama generasi muda, merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam memfasilitasi pengembangan industri kripto yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia.

Di sisi lain, AVP Partnership Divisi Funding & Retail Payment Sales Management dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rendy Riyawan mengapresiasi langkah Mobee dalam mengedukasi masyarakat tentang investasi aset kripto, terutama dalam menghubungkan sektor keuangan tradisional dengan inovasi teknologi blockchain.

Menurut Rendy, kolaborasi antara sektor perbankan dan platform jual-beli kripto seperti Mobee dapat mempercepat adopsi teknologi blockchain di Indonesia.

"Pihaknya sedang merencanakan inovasi yang akan memberi kemudahan bagi pengguna kedua industri untuk bisa melakukan aktivitas cross-apps secara lebih efisien," jelasnya.