Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyoroti harga sewa rumah susun (rusun) di Pasar Rumput Jakarta yang dianggap terlalu mahal, sehingga tidak terjangkau bagi masyarakat kecil.

Pria yang akrab disapa Ara itu menjelaskan, bahwa rusun tersebut memiliki 1.984 unit dengan setiap unit terdiri dari dua kamar dan dilengkapi AC.

Dari jumlah unit tersebut, yang dipasarkan kurang lebih ada sekitar 1.000 unit karena ada beberapa dipakai untuk menampung masyarakat yang terkena relokasi Kali Ciliwung.

"Kondisi baik," ujar Ara yang dikutip Selasa, 29 Oktober.

Ara menilai, harga sewa yang ditawarkan sebesar Rp3,5 juta per bulan terlalu tinggi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Menurut dia, harga tersebut jelas tidak tepat sasaran dan meminta agar ditinjau ulang. "Dengan niat baik, saya minta itu dibatalkan dan saya minta dihitung (kembali besaran harga sewanya)," ucap Ara.

Harga sewa yang ideal, menurut Ara, adalah Rp1,25 juta per bulan setelah dihitung dengan kebutuhan operasional Rusun Pasar Rumput sebesar Rp18 miliar per tahun.

"Bayangkan di pasar rumput, (unit) bersih (pakai) AC, 2 kamar. Kalau dikasih (harga) Rp1,25 juta buat rakyat kecil senang nggak? Dikasih buat ASN senang nggak?" tutur Ara.

"Puji Tuhan, kami bisa menemukan jalan keluar dan menyepakati harga sewa yang lebih terjangkau," pungkasnya.