JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bakal menyumbangkan dua hektare (ha) lahan miliknya untuk memulai inisiasi program tiga juta rumah yang merupakan program besutan Presiden Prabowo Subianto.
Pria yang akrap disapa Ara ini menyebut, inisiasi ini sekaligus jadi cara untuk mengajak para pengembang swasta berpartisipasi dalam pembangunan program tiga juta rumah.
"Skemanya macam-macam. Ada yang saya buat tanggal 10 November groundbreaking di Tangerang. Buat siapa? Buat rakyat. Mau disewain atau dijual? Mau dikasih saja," ujar Ara kepada wartawan di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin, 28 Oktober.
Ara pun menjanjikan bahwa hunian yang nantinya tersedia tak akan dikenakan tarif bagi para penghuninya.
"Gratis. Bentuknya apa, kami kasih saja," kata dia.
Dengan catatan, kata dia, hunian tersebut bakal dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dari berbagai macam golongan. Mulai dari masyarakat umum hingga aparatur sipil negara (ASN) hingga TNI/Polri.
"Rencana saya, nih, doain mudah-mudahan berhasil. Di situ ada gurunya, TNI berpenghasilan rendah, polisi berpenghasilan rendah. Karena kalau TNI/Polisi yang bintara, tamtama itu jatuhnya pindah-pindah tempat. Variasi, ada ASN juga," ucap Ara.
"Isinya cuman satu, dikasih kepada rakyat yang tepat. Jangan sampai salah sasaran. Kami kasih BLT saja sering salah sasaran, kan. Jadi, kami mesti buat yang tepat sasaran," sambungnya.
Ara mempersilakan pihak swasta yang mau berpartisipasi dalam menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan idenya masing-masing.
Seperti disumbang dalam bentuk hunian vertikal semacam apartemen atau rumah susun (rusun) ataupun rumah tapak.
"Silakan, lah, bentuknya apa. Dari swasta tanahnya, yang bangun swasta sama isinya. Besok-besok bapak dari Intiland, terserah bagaimana. Mau tanahnya kayak saya swasta dibangun atau dibalik, gitu," tuturnya.
Sebelumnya, Ara optimistis groundbreaking proyek tiga juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto di 100 hari pertama kerjanya.
Ara mengaku, dirinya bakal mengebut pelaksanaan tersebut lewat peninjauan secara berkala sejumlah proyek yang selama ini telah dibangun oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan.
"Saya akan melaksanakan peninjauan proyek yang telah dibangun selama ini oleh Direktorat Jenderal Perumahan. Target kami dalam 100 hari pertama ini sudah bisa mulai dilakukan groundbreaking pembangunan perumahan untuk rakyat," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis, 24 Oktober.
BACA JUGA:
Di samping itu, untuk mewujudkan hal tersebut dirinya mengaku bakal terus mengkampanyekan semangat gotong royong membangun rumah untuk rakyat dalam program pembangunan tiga juta unit rumah.
Salah satu yang bakal menjadi prioritas yakni membangun sinergi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga pemerintah, pemerintah daerah, TNI, Polri, BUMN dan swasta.