Bagikan:

JAKARTA - Badan Bank Tanah tengah mempersiapkan lahan untuk program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimatan Timur, dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Diketahui, lokasi Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Bank Tanah yang berada di Kecamatan Penajam, PPU, seluas 4.161,9 hektare (ha). Ada 4 desa yang masuk dalam area HPL Badan Bank Tanah, yakni Pantai Lango, Maridan, Riko dan Gersik.

"Kami siapkan di PPU juga ada, karena itu dekat dengan IKN tadinya. Kami siapkan masih ada sisa tanah cukup besar di PPU," kata Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja saat ditemui di kawasan Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis, 24 Oktober.

Meski begitu, Parman menekankan, Badan Bank Tanah belum diajak komunikasi oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) untuk penyediaan lahan program tiga juta rumah itu. Oleh karenanya, dia belum menginventarisasi secara detil luas lahan yang bisa disiapkan untuk program tersebut.

"Sampai saat ini belum (ada obrolan), tapi kami sendiri untuk program perumahan sudah ada di dua tempat, Brebes dan Kendal, tapi dalam jumlah yang kecil juga, ya," ujarnya.

Parman juga menekankan, yang menjadi tantangan untuk program itu dengan memanfaatkan luasan lahan yang telah dimiliki Badan Bank Tanah saat ini mencapai 27.000 ha adalah bisa tidaknya lokasi itu dijadikan pemukiman. Pasalnya, ada beberapa lahan yang tempatnya di pelosok, misalnya di lokasi Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Lembah Napu, Poso.

"Kalau di luar kota seperti kami tanahnya dapat di Napu itu, kan, orang nggak mau pindah ke sana, ya," kata Parman.

"Jadi, tantangan utamanya yang di luar Jawa orang mau pindah nggak ke sana dan juga dari pemerintah skemanya kami lihat yang pasti apakah ini pemberian, sewa atau rumah gratis untuk orang tidak mampu yang belum punya lahan sebelumnya," sambungnya.

Menurut Parman, Badan Bank Tanah bersedia menyediakan lahan untuk program tiga juta rumah tiap tahun itu dengan catatan adanya kejelasan soal developer atau pengembangnya hingga target orang yang akan bermukim.

"Kalau kami, sih, siap saja, tentu skemanya harus kami bicarakan. Kayak yang ada di Kendal dan Brebes itu kerja sama dengan developer dan Kementerian PUPR, waktu itu juga tentunya dengan bank," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengaku, optimistis dapat melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek tiga juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto di 100 hari pertama kerjanya.

Menteri yang akrab disapa Ara ini mengaku, dirinya bakal mengebut pelaksanaan tersebut lewat peninjauan secara berkala sejumlah proyek yang selama ini telah dibangun oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan.

"Saya akan melaksanakan peninjauan proyek yang telah dibangun selama ini oleh Direktorat Jenderal Perumahan. Target kami dalam 100 hari pertama ini sudah bisa mulai dilakukan groundbreaking pembangunan perumahan untuk rakyat," ujar Maruarar dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis, 24 Oktober.

Di samping itu, untuk mewujudkan hal tersebut dirinya mengaku bakal terus mengkampanyekan semangat gotong royong membangun rumah untuk rakyat dalam program pembangunan tiga juta unit rumah.

Salah satu yang bakal menjadi prioritas yakni membangun sinergi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga pemerintah, pemerintah daerah, TNI, Polri, BUMN dan swasta.