JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat, 25 Oktober 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis, 24 Oktober 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup naik 0,27 persen di level Rp15.584 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,17 persen ke level harga Rp15.593 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Komentar terbaru dari pejabat Fed telah mengindikasikan bank sentral akan mengambil pendekatan bertahap untuk memangkas suku bunga.
Ibrahim menyampaikan pasar memperkirakan peluang 88,9 persen untuk pemotongan 25 basis poin pada pertemuan Fed November, dengan peluang 11,1 persen bahwa bank sentral mempertahankan suku bunga tetap stabil, menurut FedWatch Tool CME.
"Pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan setidaknya 25 bps sebulan lalu, dengan peluang 53 persen untuk penurunan 50 bps," jelasnya dalam keterangannya, dikutip Jumat, 25 Oktober.
Dari dalam negeri, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan tingkat inflasi Indonesia akan stabil berada di level 2,3 persen hingga akhir tahun 2024. Adapun dalam World Economic Outlook edisi Oktober 2024 yang di terbitkan IMF inflasi Indonesia di tahun 2025 diramal di level 2,5 persen.
Sementara itu, untuk tingkat inflasi global diproyeksikan mencapai 3,5 persen pada akhir tahun 2025, di bawah tingkat rata-rata 3,6 persen pada tahun 2000 dan 2019. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan akan tetap stabil pada 3,2 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ketidakpastian pasar keuangan global mereda didukung pelonggaran kebijakan moneter beberapa negara utama merespons tekanan inflasi yang melambat.
BACA JUGA:
Adapun, Bank Indonesia (BI) terus berkomitmen memperkuat efektivitas kebijakan moneter guna menjaga inflasi tahun 2024 dan 2025 terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen, dengan tetap mendukung upaya penguatan pertumbuhan ekonomi.
Dimana Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat rendah di seluruh komponen sehingga mencapai 1,84 persen yoy pada September 2024. Inflasi inti tercatat sebesar 2,09 persen yoy, sementara inflasi volatile food (VF) terus menurun menjadi 1,43 persen yoy.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Jumat, 25 Oktober 2024 dalam rentang harga Rp15.540 - Rp15.600 per dolar AS.