Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia memiliki setidaknya 44.900-an sumur minyak dengan 16.500 masih berproduksi dan 5.000-an sumur nganggur yang tidak berproduksi.

Bahlil mengatkan, dari penyelidikan yang dilakukan, sumur nganggur tersebut paling banyak dipegang oleh BUMN Migas pelat merah, Pertamina.

"Saya breakdown lagi 5 ribu sumur idle ini lebih banyak konsesi dipegang siapa? Ternyata oleh BUMN yang namanya Pertamina. Terus, saya tanya kenapa gak dijalankan, a-o-a-o," kata Bahlil, Rabu, 9 September.

Atas tanggapan tersebut Bahlil mengatakanndirinya tidak menutup kemungkinan akan mencabut izin pengelolaan sumur idle yang dipegang oleh Pertamina.

"Saya bilang kalau a-o-a-o gini kelihatannya ada pencabutan IUP tahap kedua kelihatannya. Kalau kemarin kan kita cabut 2.018 IUP, nah ini kelihatannya berpotensi untuk kita lakukan penataan sumur-sumur yang tidak dikerjakan KKKS, termasuk BUMN," sambung Bahlil.

Menurutnya, pemerintah memang memprioritasan Pertamina untuk menangani sumur-sumur nganggur yang masih memiliki potensi untuk menghasilkan minyak. Namun dirinya mengaku, prioritas yang diberikan harus dibarengi dengan kegiatan pengeboran yang aktif.

DIkatakan Bahlil, dengan ditariknya sumur idle dari Pertamina, pemerintah akan menawarkan sumur-sumur yang ada kepada KKKS yang berminat agar liting minyak dalam negeri dapat terus meningkat.

"Kita akan ambil alih untuk kita tawarkan kepada perusahaan siapa yang mampu untuk meningkatkan lifting kita. Jangan digenggam dong, kita negara butuh. Kita memang prioritas pada BUMN, tapi jangan kita hanya kaca mata kuda karena BUMN izin-izinnya pun dibawa tidur. Negara tidak butuh tidur izin, negara butuh produksi," tandas Bahlil.