Bagikan:

NUSA DUA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta PT Pertamina (Persero) untuk melepas sumur-sumur yang sudah idle atau yang sudah tidak aktif kepada investor lokal agar dapat diaktifkan kembali.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Menteri Energi dan SUmber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pihkanya memang sudah meminta Pertamina untuk mengandeng perusahaan migas baik dalam maupun luar negeri untuk melakukan kerja sama melalui Kerja Sama Operasional (KSO) bahkan termasuk opsi melepaskan sumur-sumur tersebut.

Aturan tersebut juga tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua.

"Kita sudah minta supaya itu dikerjasamakan atau dilepas, kita sudah kasih aturan untuk itu sudah ada dari Kementerian," ujar Arifin kepada awak media di sela acara The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023, di Nusa Dua, Bali, Jumat 22 September.

Ia menambahkan jika sebelumnya memang terdapat Peraturan Menteri ESDM (Permen) yang menyatakan bahwa semua sumur yang tidak berproduksi menjadi milik Pertamina.

"Bahwa membolehkan untuk bisa diberdayakan, mau dilepas langsung atau pertamina mau kerja sama. Kita memang minta semua itu segera bisa diselesaikan," ujar Arifin.

Sebelumnya Bahlil mengatakan jika Pertamina memegang kuasa atas 70 persen dari total 10.000 sumur migas yang ada di Indonesia. Untuk itu, kata dia, dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, dirinya diberi arahan untuk sumur idle dan sudah matang serta tidak bisa lagi dioptimalkan oleh Pertamina agar diberikan kepada pengusaha migas swasta nasional.

Jika nanti tidak bisa ditangani perusahaan dalam negeri baru akan dilepas kepada pengusaha dari luar negeri.

"Atau kolaborasi. Tidak bisa lagi ain sendiri. Jangan merasa ini negara kita tapi jangan sampai kemampuan kita napsu kuda tenaga ayam, engga nyampe juga," lanjut Bahlil.