Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menekankan pentingnya transisi menuju ekonomi hijau atau green economy dalam menciptakan lapangan kerja baru yang berkelanjutan atau green jobs bagi Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan, pembangunan ekonomi hijau dapat meningkatkan serapan tenaga kerja secara signifikan.

Anwar bilang, dalam kurun waktu 10 tahun pelaksanaan program ekonomi hijau, diperkirakan akan ada ratusan ribu lapangan kerja baru yang dibuka.

“Sektor-sektor utama yang akan menyerap tenaga kerja adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang diprediksi mampu menciptakan hingga puluhan juta pekerjaan baru,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 4 Oktober.

Anwar mengungkapkan, bahwa transisi lahan dari pertambangan ke ekonomi hijau, seperti perhutanan sosial dan koperasi pemanfaatan hasil hutan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Sementara, sambung Anwar, bagi daerah pesisir yang terancam oleh aktivitas tambang bisa dilestarikan melalui usaha perikanan berkelanjutan.

Langkah ini, kata dia, tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga meningkatkan kualitas hasil tangkap dan membuka lebih banyak peluang kerja di sektor tersebut.

“Semakin banyaknya pekerjaan baru diprediksi akan timbul aktivitas ekonomi produktif yang dilakukan sambil menikmati hidup, sehingga mendorong terciptanya peluang kerja baru,” tutur Anwar.

Dia menambahkan, transisi menuju ekonomi hijau juga merupakan bagian dari transformasi ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai puncaknya tahun 2045.

“Di mana kita berharap Indonesia mampu menjadi negara yang memiliki pendapatan ekonomi yang tinggi dan struktur ekonominya lebih kuat serta berkelanjutan,” tutupnya.