Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas memastikan target mencapai emisi bersih nol atau net zero emission berjalan sesuai rencana. Direktur Lingkungan Hidup Bappenas Medrilzam memperkirakan transisi energi akan menciptakan 1,8 sampai 2,2 juta tenaga kerja baru.

"Penciptaan lapangan kerja baru nantinya paling banyak bersumber dari peningkatan pengelolaan limbah dan pengembangan kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya,"ujarnya.

Hal senada diungkapkan Direktur Ketenagakerjaan Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto. Ia menuturkan, ekonomi hijau dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sehingga dapat menjadi pendorong transformasi ekonomi untuk melepaskan Indonesia dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap.

"Transformasi ekonomi diharapkan memberikan manfaat tidak hanya pada pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan tapi juga menciptakan peluang kerja hijau atau green job dan investasi hijau atau green investment," kata dia.

Dalam penerapannya, pemerintah juga akan mengimplementasikan pembangunan rendah karbon yang tak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi tapi juga menurunkan emisi karbon sebesar 27,3 persen di 2024.

Lebih jauh Mahatmi mengungkapkan kendati memiliki potensi yang besar, lapangan kerja hijau masih menghadapi berbagai tantangan untuk diarusutamakan, salah satunya karena ketiadaan definisi tunggal yang dapat digunakan secara konsisten.

"Indonesia juga masih kekurangan sumber daya manusia yang sesuai untuk lapangan kerja hijau lantaran keterbatasan pendidikan dan pelatihan keterampilan hijau," pungkas Mahatmi.