Bagikan:

JAKARTA - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (Petrindo) melalui anak usahanya, PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) dan PT Daya Bumindo Karunia (DBK), telah memulai proses produksi batu bara metalurgi (metallurgical coal) atau coking coal.

Hal tersebut menambah diversifikasi hantaran produk Petrindo yang sebelumnya hanya memproduksi batu bara termal atau steam coal.

"Sesuai dengan strategi pengembangan bisnis kami, Petrindo melalui MUTU sedang menggarap area operasional yang ada saat ini dengan mulai memproduksi batu bara metalurgi,” kata Direktur Petrindo Daniel Laurente, di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 3 Oktober.

Batu bara metalurgi adalah bahan baku yang digunakan untuk proses pembuatan kokas. Kokas adalah salah satu material utama yang digunakan untuk industri peleburan besi dan baja.

Produksi batu bara metalurgi oleh MUTU mulai dilakukan pada Agustus 2024, dengan pengiriman pertama kepada pembeli pada September.

Sementara itu, DBK akan memulai proses first cut di tahun ini, dengan proyeksi produksi komersial pada 2025.

Batu bara metalurgi memiliki kandungan karbon yang tinggi yang memiliki karakteristik tertentu untuk menghasilkan kokas.

Kokas diproduksi dengan jalan memanaskan batu bara metalurgi dalam oven pada kondisi reduksi tanpa udara dalam suhu sangat tinggi. Kokas yang dihasilkan dari pemanasan batu bara bersifat porous, keras dan hanya terdiri dari konsentrasi karbon.

“Di Indonesia sendiri belum banyak produsen batu bara metalurgi ini, sehingga akan menambah keunggulan Petrindo di sektor ini dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan kami,” ujar Daniel.

Petrindo mengakuisisi MUTU pada awal 2024. Akuisisi kepemilikan saham di MUTU adalah komponen mendasar dari strategi jangka panjang Petrindo, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja operasional menjadi lebih efisien dan efektif dengan mengintegrasikan operasi serta memperkuat portofolio bisnis Petrindo di bidang batu bara termal berkalori tinggi dan batu bara metalurgi.