Bagikan:

JAKARTA - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melalui anak usahanya PT Tamtama Perkasa menargetkan produksi dan penjualan batu bara hingga 1 juta ton di tahun 2023. Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi Michael menjelaskan, target ini sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang disetujui Kementerian ENergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Tahun ini sesuai RKAB yang disetujui oleh ESDM, untuk Tamtama Perkasa sendiri 1 juta ton," ujar Michael di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu 8 Maret.

Michael menjelaskan jika volume produksi batu bara perusahaan per 31 Desember 2022 telah mencapai 50 persen dari target yang ditentukan.

"Tahun lalu kita hampir di atas 50 persen untuk target produksi," imbuhnya.

Adapun jenis batu bara yang diproduksi perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu ini adalah jenis batu bara berkalori tinggi yakni 6100 kkal/kg GAR dengan kandungan sulfur dan ash rendah sehingga menarik banyak konsumen.

Sementara itu batu bara hasil produksi CUAN sebagian besar diperuntukkanbagi pasar ekspor dengan 45 persen batu bara diekspor ke Jepang. Sedangkan negara lain yang juga menjadi konsumen batu bara CUAN adalah Filipina, Taiwan, Korea Selatan, dan wilayah Eropa.

"Saat ini market terbesar kami Jepang. Mungkin 40 persen most to Jepang," lanjut Michael.

Diketahui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk telah melakukan pencatatan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Rabu 8 Maret 2023 dan melepas 1,69 miliar saham biasa dengan harga penawaran Rp220 per lembar.

Melalui aksi korporasi pertamanya ini, perusahaan berhasil meraih total pendanaan sebesar Rp371,8 miliar atau setara dengan 15,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Penggunaan dana dari hasil IPO ini akan difokuskan untuk pengembangan bisnis PT Tamtama Perkasa, anak usahanya yang merupakan produsen batu bara termal dengan kualitas kalori tinggi di Indonesia. Perusahaan juga mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 48,85 kali dari porsi pooling yang ditawarkan ke publik.

Perolehan dana setelah dikurangi dengan biaya emisi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana Saham akan salurkan kepada PT Tamtama Perkasa, sebesar 39,95 persen digunakan untuk membangun intermediate stockpile (ISP) dan infrastruktur pendukungnya dan sisa 60,05 persen sebagai tambahan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pertambangan serta menunjang aktivitas produksi batu bara.