JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk menjalin kemitraan strategis dengan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dalam mendukung operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel-8 di Desa Tanjung Lalang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam kemitraan strategis ini, Bank Mandiri memberikan pembiayaan kredit investasi sebesar 1,27 miliar dolar AS atau sebesar Rp19,24 triliun yang dirancang untuk kebutuhan refinancing dan memperkuat operasional HBAP sebagai penyedia listrik terstandarisasi global.
Saat ini, PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 telah beroperasi secara komersial dengan kapasitas produksi 2x660MW serta menjadi bagian dari Program Nasional Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW. PLTU ini juga menjadi salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan teknologi super critical yang efisien dan ramah lingkungan dengan penerapan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.
"Kerja sama yang kita jalin hari ini merupakan langkah strategis untuk sinergi bisnis antara Bank Mandiri dengan HBAP, dan tentunya dukungan dari China Huadian Group dan PT Bukit Asam Tbk," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi kepada awak media saat konferensi pers di Paza Mandiri, Senin, 30 September.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail mengatakan, total investasi proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 mencapai 1,68 miliar dolar AS dengan kapasitas 1.320 MW. Dari total tersebut, lanjut Arsal, sebanyak Rp19,24 triliun diambil alih oleh Bank Mandiri yang dirancang untuk kebutuhan refinancing dan memperkuat operasional HBAP sebagai penyedia listrik terstandarisasi global.
"Kita pinjam dari CEXIM bank itu total nilai investasinya secara dolarnya, USD1,68 miliar dengan 2 x 660 megawatt atau kurang lebih 1.320 megawatt. Yang di takeover (oleh Bank Mandiri) karena ini kan loannya kan 75 persen 25 persen. Nah itu sekitar 1,27 miliar dolar AS equivalent kalau dengan ukur sekarang kurang lebih Rp20 triliun," beber Arsal.
BACA JUGA:
Pada kesempatan yang sama, Vice President China Huadian Overseas Investment Zhou Qingke, mengungkapkan bahwa fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri akan dimanfaatkan untuk pembiayaan kembali pinjaman jangkapanjang HBAP serta mendukung kelancaran operasional PLTU Tanjung Lalang.
“Dengan adanya dukungan finansial ini, HBAP diharapkan dapat terus berkontribusi secara signifikan dalam mendukung sistem kelistrikan di Indonesia, serta mencapai visi jangka panjangnya sebagai penyedia listrik yang berstandar internasional,” tandasnya.