Bagikan:

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mraup pertumbuhan laba bersih 70 persen menjadi Rp2,74 triliun pada 2022. Perseroan menyebut, asset recycling menjadi strategi pengelolaan portofolio bisnis demi menyeimbangkan pertumbuhan di pada 2022.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, bentuk strategi ini seperti perseroan telah melakukan spin off Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad ke anak usaha PT Jasamarga Transjawa Toll. Selain itu, JSMR juga telah melakukan penandatanganan sales purchase agreement (SPA) antara perseroan dengan PT Margautama Nusantara untuk PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol yang mengelola Jalan Layang MBZ.

"Jasa Marga melanjutkan program asset recycling sebagai bagian dari strategi korporasi untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis,” ujar Lisye dalam keterangan tertulis, dikutip Senin 6 Maret.

Dikutip dari situs BPJT, skema asset recycling adalah langkah dalam pemanfaatan maupun pemindahtanganan aset lama, untuk membangun aset yang baru. Tujuannya adalah untuk membangun aset baru untuk mendapatkan aset yang lebih banyak.

Lebih lanjut, dia mengatakan JSMR berhasil menambah konsesi dengan pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 206,6 kilometer. Hal ini membuat panjang konsesi milik JSMR mencapai 1.906 kilometer termasuk panjang jalan tol SoloYogyakarta-YIA Kulonprogo sepanjang 96,6 kilometer.

"Sementara itu, untuk total jalan tol operasi, Perseroan saat ini mengelola total 50 persen jalan tol operasi di seluruh Indonesia atau sepanjang 1.260 kilometer,” tuturnya.

JSMR bersama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) juga telah merampungkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Jalan Tol Bali Mandara. Selain itu, JSMR juga telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan WIKA Industri Manufaktur tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Dia mengatakan JSMR juga berupaya meningkatkan kinerja pada fase pemilihan dengan menjaga pemenuhan Standar Pelayanan Minimal jalan tol, dan mengendalikan beban bunga melalui upaya refinancing atau perpanjangan utang.

JSMR juga berupaya mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol dengan memastikan pinjaman kredit investasi yang tepat. Hal ini agar dapat meningkatkan implementasi teknologi terintegrasi di industri jalan tol.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, JSMR mencatatkan pendapatan sebesar Rp16,58 triliun sepanjang 2022. Jumlah tersebut meningkat 9,31 persen dari Rp15,16 triliun dibandingkan 2021. Pendapatan JSMR terdiri dari pendapatan tol, konstruksi, dan usaha lainnya.

Secara rinci, pendapatan tol meningkat 15,36 persen menjadi Rp12,44 triliun, konstruksi menurun 17,47 persen menjadi Rp2,8 triliun, dan usaha lainnya meningkat 35,2 persen menjadi Rp1,33 triliun.

JSMR mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,74 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut naik 70 persen dari Rp1,61 triliun sepanjang 2021.