Bagikan:

MEMPAWAH - Direktur Utama PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) Leonard Manurung menargetkan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah Fase I akan memproduksi 3.000 ton alumina per hari setelah mulai beroperasi secara penuh pada kuartal I-2025.

Untuk informasi, PT BAI merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Indonesia Asahan Aluminium dan PT Aneka Tambang Tbk.

Leo mengatakan, karena baru memasuki tahapan commissioning, produksi alumina yang dihasilkan baru berkisar antara 500 hingga 1.000 ton per hari.

"Nah nantinya pada saat kita normal, kita sudah mendekati di angka 3.000 ton per hari dan itu kita harapkan di kuartal 1 2025," ujarnya kepada awak media di Mempawah, Selasa, 24 Februari.

Leo memastikan produk alumina yang dihasilkan smelter ini akan dimanfaatkan sepenuhnya oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai komoditas untuk menghasilkan aluminium. Alumina yang dihasilkan oleh SGAR akan dikirim melalui pelabuhan Kijing, Mempawah dan dibawa ke Kuala Tanjung, Sumatera Utara untuk diolah lebih lanjut oleh Inalum.

"Kita harus memenuhi kebutuhan inalum. Saat ini inalum sebagai pemegang saham kita tentunya yang membutuhkan alumina itu membutuhkan kurang lebih 600.000 ton alumina per tahun," beber dia.

Untuk informasi, smelter ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun 2025, dengan target full production pada kuartal kedua tahun yang sama.

Proyek ini menelan biaya investasi setidaknya senilai 941 juta dolar AS dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun.