Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. Bahkan, kata dia, sampai tiga kali lipat.

Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat resmi beroperasi dengan diresmikannya injeksi bauksit perdana hari ini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.

“Dan juga ini untuk daerah dan nasional impact-nya tiga kali lipat daripada secara ekonomi dan ini saya rasa luar biasa,” kata Erick dikutip dari live YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 24 September.

Dengan hadirnya SGAR, Erick meyakini bahwa ketergantungan impor alumnium bisa dikurangi, dan Indonesia bisa menghemat devisa negara.

“Memang kita ingin menekan impor Pak menekan impor supaya enggak keluar terus uang kita,” tuturnya.

Sekadar informasi, SGAR merupakan proyek milik PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) yang merupakan anak usaha dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, yang tergabung di dalam Holding BUMN pertambangan MIND ID.

Injeksi bauksit perdana hari ini merupakan penanda awal produksi proyek SGAR fase 1. Setelahnya, proyek tersebut akan dilanjutkan ke fase 2. Smelter tersebut nantinya bisa memproduksi 2 juta ton alumina per tahun.

Nantinya, alumina tersebut akan diolah menjadi alumunium, dengan target produksi alumunium mencapai 900.000 ton per tahun. Kebutuhan alumunium Indonesia periode 2018 hingga 2023 sebanyak 1,2 juta ton per tahun.