JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, bertujuan untuk mendukung terciptanya integrasi industri aluminium dari hulu hingga hilir.
SGAR yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut akan dioperasikan oleh join dua BUMN, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk. Dalam kaitan ini dijalankan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), anak usaha Inalum.
SGAR ini juga dilengkapi oleh penghubungan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit dari Antam dengan pabrik peleburan aluminium di Inalum.
Lebih lanjut, Erick bilang pembangunan smelter fase 1 ini juga berdampak secara ekonomi bagi masyarakat sekitar. Bahkan, diklaim bisa menyerap 2.000 tenaga kerja.
“Pembangunan smelter ini memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar salah satunya dengan penyerapan lebih dari 2.000 lapangan pekerjaan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 20 Maret.
Sekadar informasi, SGAR fase 1 Mempawah merupakan bagian dari aksi korporasi Inalum dalam menciptakan ekosistem industri aluminium terintegrasi dari hulu (bijih bauksit) hingga hilir.
Proyek SGAR Mempawah ini menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium.
Adapun, nilai investasi PSN ini mencapai 831 juta dolar AS atau sekitar Rp12,5 triliun. Proyek SGAR fase 1 ini ditargetkan berproduksi mulai kuartal ketiga 2024 dan beroperasi dengan kapasitas penuh pada tahun 2025.
BACA JUGA:
Nantinya, smelter ini memproduksi sekitar 1 juta ton alumina per tahun dengan bahan baku 3,3 juta ton bauksit per tahun.
Sebagian besar produk alumina dari SGAR fase 1 akan dijadikan bahan baku utama untuk Smelter Aluminium Inalum yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, dengan kapasitas 275.000 ton per tahun.
Alumina merupakan bahan utama pembuatan aluminium primer seperti ingot, alloy, billet, bar, keramik, dan produk harian lainnya. Mining Industry Indonesia (MIND ID) merupakan BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia (PTFI).