Bagikan:

JAKARTA - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) mengkonfirmasi telah menyetujui pinjaman pemerintah Indonesia senilai 450 juta dolar AS atau setara Rp6,5 triliun (kurs Rp14.568) guna membantu PT Bio Farma dalam memperoleh dan menyalurkan vaksin COVID-19.

Dana tersebut sedianya akan digunakan untuk pengadaan sekurang-kurangnya 65 juta dosis vaksin tambahan bagi masyarakat Indonesia.

Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan bahwa modal yang diterima pemerintah Indonesia tersebut merupakan bagian dari dana yang digelontorkan oleh Asia Pacific Vaccine Access Facility (APVAX) bagi sejumlah negara berkembang anggota ADB untuk menanggulangi pandemi dengan total nilai mencapai 9 miliar dolar AS.

Pandemi COVID-19 telah berdampak sangat berat bagi masyarakat Indonesia. Program ini akan membantu pemerintah melindungi jiwa dan memulihkan mata pencaharian,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 31 Maret.

Masatsugu menambahkan, upaya kerjasama yang dijalin akan membantu memvaksinasi jutaan warga yang rentan baik secara sosial maupun ekonomi dan memiliki risiko tertular yang tinggi, serta bagi para pelayan masyarakat yang menyediakan layanan penting.

“ADB juga akan membantu pemerintah dan Bio Farma meningkatkan manajemen logistik dan menyalurkan vaksin secara lebih efektif,” tuturnya.

Adapun dalam proses pengadaan vaksin, ABD dan APVAX mensyaratkan setidaknya satu dari tiga kriteria: vaksin diadakan melalui COVID-19 Vaccines Global Access Facility (COVAX), memenuhi syarat prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), atau mendapat otorisasi dari otoritas regulator yang ketat (stringent regulatory authority atau SRA).

Untuk diketahui, pemerintah menargetkan untuk memberi vaksinasi COVID-19 pada 181,5 juta penduduk. Angka tersebut merupakan salah satu kegiatan vaksinasi terbesar di dunia.

Tidak bisa dipungkiri pandemi telah berdampak signifikan terhadap aktivitas kehidupan, terutama bagi kelompok miskin dan rentan. Sekitar 30 juta orang di Indonesia kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan jam kerja, sehingga mengakibatkan naiknya angka kemiskinan.

Sebelumnya, ADB telah menyediakan hibah Asia Pacific Disaster Response Fund senilai 3 juta dolar AS yang disetujui pada April 2020 demi membantu Kementerian Kesehatan menyalurkan peralatan dan pasokan medis penting.

“ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upaya memberantas kemiskinan serta penanggulangan pandemi secara lebih cepat,” tutup Masatsugu.