Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, industri manufaktur ditargetkan bisa mencapai net zero emission (NZE) pada 2050.

Menurut Agus, target tersebut lebih awal 10 tahun dari target net zero emission secara nasional, yakni pada 2060.

"Berdasarkan rapat kerja kami dua tahun yang lalu, ya, kami menetapkan NZE pada sektor manufaktur itu akan terjadi pada 2050 (atau) 10 tahun lebih awal dari target nasional di 2060," ujar Agus dalam sambutannya pada Acara Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) ke-1 Tahun 2024 di Jakarta, Kamis, 19 September.

Adapun net zero emission merupakan pengurangan emisi gas rumah kaca mendekati nol, dengan sisa emisinya dapat diserap kembali dari atmosfer, misalnya oleh lautan dan hutan.

Dengan kata lain, net zero emission adalah kondisi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan manusia tidak lebih besar daripada jumlah yang dapat diserap oleh bumi.

Sejalan dengan hal tersebut, kata Agus, peningkatan nilai tambah manufaktur di Indonesia dilakukan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip industri hijau yang berkelanjutan.

Tujuan jangka panjangnya yakni menciptakan masa depan tanpa karbon. Sementara itu, perkembangan usaha Indonesia dalam mencapai net zero karbon terlihat dari data The Green Future Index 2023 yang dirilis oleh MIT Technology Review Insights.

MIT Technology Review Insight merupakan media di bawah naungan the Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Berdasarkan data itu, Indonesia ada pada peringkat ke-49 dunia sebagai negara yang bertransisi menuju energi, industri, pertanian dan masyarakat yang ramah lingkungan melalui investasi pada energi terbarukan, inovasi dan kebijakan ramah lingkungan.

Agus bilang, Indonesia naik 21 peringkat dari posisi 70 di 2022 dan berada di atas India (50), Vietnam (53), Thailand (55), Turki (63), Malaysia (68) dan Rusia (70).

Hal ini tentunya tidak lepas dari kontribusi perusahaan-perusahaan industri yang telah berkomitmen dan bekerja keras untuk mewujudkan terciptanya prinsip-prinsip industri hijau di perusahaannya," ungkap Agus.

"Semoga perusahaan industri ini dapat menjadi contoh bagi seluruh industri di Indonesia untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan," imbuhnya.