JAKARTA - Wakil Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Hari Ganie mengharapkan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tetap dilanjutkan dan dimulai pada awal tahun 2025.
“Harapan kami, apa yang sudah bagus, yaitu FLPP untuk MBR itu tetap dilanjutkan. Targetnya 220 ribu-300 ribu tahun depan, segera dilanjutkan dan dimulai di awal tahun. Selalu tahun-tahun (yang lalu) itu mulanya (program FLPP) 2-3 bulan sampai bahkan 5 bulan (dari sejak awal tahun),” ucapnya dalam acara Indonesia Policy Dialogue bertajuk “Arah Baru Sektor Energi dan Perumahan” di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 12 Desember.
Hingga kini, dia menyatakan ada 5.600 anggota pengembang REI di seluruh Indonesia. Berdasarkan jumlah tersebut, 80 persen di antaranya adalah pengembang MBR, yang berarti mayoritas bukan dari pemain-pemain besar seperti Ciputra atau Summarecon.
“Jadi, jangan anggap REI itu kalau ngomong mewakili Agung Podomoro, Agung Sedayu, Ciputra juga. 80 persen anggota kami adalah pengembangan MBR,” ujar Wakil Ketua REI.
Karena itu, dia mengharapkan agar program FLPP untuk MBR tetap dilanjutkan pada tahun mendatang.
BACA JUGA:
Di sisi lain, pihaknya memiliki 20 persen anggota pengembang komersial yang menjual rumah di atas Rp180 juta hingga Rp20 miliar. Walaupun berjumlah sedikit, golongan ini perlu didukung karena mereka telah terbukti berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Yang mau bangun kota-kota di seluruh Indonesia adalah anggota REI. Bangun rumah, bangun hotel, bangun pusat perbelanjaan, bangun kawasan industri, bangun office tower, itu semua anggota REI,” kata Ganie.