JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Swiss Hotel Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada sore hari ini. Jokowi pun memuji kinerjan Konsorsium Nusantara.
Adapun Konsorsium Nusantara ini terdiri dari kumpulan investor yang dikepalai Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.
“Saya ingin memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas pembangunan Swiss Hotel Nusantara yang dikerjakan dalam waktu sembilan bulan,” ujar Jokowi dalam sambutannya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 13 September.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku awalnya sempat meragukan hotel bintang lima tersebut dapat selesai dalam waktu sembilan bulan seperti yang ditargetkan oleh Aguan.
“Pak Aguan sampaikan ke saya ‘Pak ini nanti sebelum Agustus selesai’ maaf pak, saya enggak percaya saat itu. Saya enggak percaya,” katanya.
“Tapi saat melihat sekarang sekaran ini, benar, Pak Ali tadi bilang kalau yang lain enggak sanggup berikan kepada saya, itu benar. Karena sudah terbukti sembilan bulan sudah bisa menyelesaikan hotel bintang 5, dengan 191 kamar,” sambungnya.
Jokowi mengakui bahwa membangun hotel bintang lima dengan 191 kamar dalam waktu sembilan bulan bukan hal yang mudah.
“Bukan pekerjaan yang mudah. Tapi Indonesia bisa mengerjakanya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi bilang tugas pemerintah selanjutnya adalah menjadikan IKN semakin ramai sehingga dapat terbangun ekosistem perkotaannya. Salah satunya dengan memperbanyak traffic maskapai di Bandara Nusantara, IKN.
BACA JUGA:
“Tugas pemerintah adalah memperbanyak traffic nanti di Airport Nusantara,” katanya.
Pada kesempatan ini, Jokowi juga melakukan peresmian groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Mall Nusantra Duty Free. Jokowi meyakini keberadaan pusat perbelanjaan ini akan membuat IKN semakin ramai.
“Kalau ini selesai dan segera selesai ini akan memunculkan keramaian di IKN. Rumah sakit selesai, sekolah selesai, malnya ada, infrastruktur jalan juga memadai, saya kira akan muncul keramaian dan kita ingin segera mendorong sebanyak-banyaknya ASN kita untuk pindah ke IKN. Sebanyak-banyaknya karena memang keramaian yang dibutuhkan IKN,” ucapnya.