JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo memastikan ke depannya PT Waskita Karya Tbk tidak lagi bisa menggarap proyek tol baru.
"Dulu memang mereka (Waskita Karya) kenanya di tol. Nah, ke depan mereka tidak akan ambil tol baru," ucap Kartika yang dikutip Sabtu, 7 September.
Hal ini lantaran dari kondisi utang perusahaan yang kian membengkak lebih dari Rp82 triliun sepanjang semester pertama tahun 2024.
Dikatakan Tiko, sapaan akrab Kartika, nantinya, proyek-proyek tol strategis dalam bentuk penugasan bakal ditangani oleh BUMN karya lain seperti PT Hutama Karya.
"Untuk tol, semua penugasan ada di HK (Hutama Karya)," sambung Tiko.
BACA JUGA:
Diketahui kinerja keuangan Perseroan pada kuartal II 2024, Waskita mengantongi pendapatan sebesar Rp4,47 triliun yang ditopang dari jasa konstruksi sebesar Rp3,12 triliun.
Penjualan beton atau precast berkontribusi sebesar Rp610,96 miliar terhadap pendapatan Perseroan. Kemudian ditambah oleh pendapatan jalan tol yang mencapai Rp563,34 miliar.
Selanjutnya, kinerja Gross Profit Margin (GPM) perusahaan naik menjadi 13,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar 8,8 persen.
Kenaikan itu seiring profil proyek yang lebih baik terutama proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga mendukung optimalisasi kemajuan konstruksi dan lean project. Ada 12 proyek IKN yang dikerjakan Waskita, nilai kontraknya sebesar Rp7,7 triliun.
Pada saat yang sama, emiten berkode WSKT ini mendapat persetujuan restrukturisasi oleh 21 bank dengan nilai Rp26,3 triliun.
Dengan restrukturisasi ini, Tiko berharap pengelolaan keuangan perusahaan akan semakin baik.