JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membidik pertumbuhan kredit pada kisaran 10 hingga 12 persen hingga akhir tahun 2024.
Direktur Keuangan BBNI, Novita Widya Anggraini mengatakan, pada tahun ini pihaknya beromitmen untuk menjaga momentum positif kinerja perseroan.
"Dengan melihat masih baiknya loan demand terutama di segmen korporasi serta potensi membaiknya teknisi likuiditas di semester 2 tahun 2024, kami mulai meningkatkan proyeksi pertumbuhan kredit sebesar 10-12 persen untuk tahun 2024," ujar Novita dalam Public Expose, Jumat, 30 Agustus.
Novita menambahkan, pertumbuhan ini akan ditopang oleh pertumbuhan yang kuat di segmen korporasi dan konsumer sebagai motor utama pertumbuhan BNI.
Di sisi lain net interest margin (NIM) diproyeksikan berada di plus minus 4 persen. Kemudian perkembangan cost of fund ini khususnya periode Juni-Juli cukup positif sehingga perseroan menargetkan pertumbuhan di level 4 persen dan akan sama dengan realisasi semester pertama.
"Kemudian dari sisi cost of credit kami akan menjaga konsisten di kisaran 1 persen," sambung Novita.
Ia menambahkan, hingga Juni 2024 BBNi berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit menjadi Rp727 triliun atau tumbuh 11,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp650,8 triliun.
"Untuk kredit pada segmen SME kami memang masih sangat selektif dan fokus dalam perbaikan kualitas aset untuk bisa siap tumbuh lebih akseleratif di tahun mendatang," ujarnya.
BACA JUGA:
Kemudian kredit segmen korporasi BBNI tumbuh 18,7 persen yoy menjadi Rp403,1 triliun ini terutama berasal dari korporasi baik swasta maupun BUMN dan institusi pemerintahan dengan kategori risiko rendah.
Segmen konsumer tumbuh 15,7 persen yoy menjadi Rp132,7 triliun terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan pekomelikan rumah dan juga pertumbuhan personal.
Di sisi lain, NPL Net BBNI berada pada posisi 0,62 persen sementara NPL Coverage sevesar 298,2 persen dan LAR Coverage sebesar 47,9 persen.