Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) menyatakan bahwa perseroan terus mengakselerasi penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau pembiayaan inklusif sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari kontribusi perseroan sebagai bank yang dikendalikan oleh pemerintah.

“Bukti nyata dari komitmen ini adalah pertumbuhan penyaluran kredit UMKM BNI yang mencapai 18,9 persen per tahun dengan total mencapai Rp118 triliun,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 21 Juli.

Menurut Okki, BNI berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) pada segmen UMKM di bawah 3 persen. Dia mengklaim keberhasilan ini terutama didorong oleh akuisisi debitur baru, peningkatan pembiayaan, serta manajemen remedial dan recovery yang efektif.

"Kami bersyukur pertumbuhan kredit UMKM ini cukup progresif. Hal ini terjadi berkat kondisi ekonomi yang semakin membaik, serta upaya Kementerian BUMN untuk mendorong BNI melakukan transformasi dan mengedepankan prinsip perbankan yang prudent," tutur dia.

Okki menegaskan, pihaknya akan terus memperkuat strategi value chain, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta pembangunan ekosistem digital guna mendorong penyaluran pembiayaan kepada UMKM.

"BNI ingin agar pembiayaan yang diberikan dapat memberikan kontribusi positif dalam mendorong UMKM untuk naik kelas dan lompat lebih tinggi menembus pasar internasional," katanya.

Entitas dengan kode saham BBNI itu tercatat menempatkan prioritas pada pemenuhan target Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) sebesar 30 persen pada periode 2024.

"Kami proaktif mendukung program Bank Indonesia dengan upaya pemenuhan target ini," tutup Okki.