JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah melakukan pemetaan strategis terkait dengan arah pengembangan bisnis ke depan.
Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan perseroan bakal memperkuat ekspansi di tiga sektor utama. Pertama, menargetkan pertumbuhan kredit segmen korporasi akan fokus pada nasabah blue chip.
“Disini kami melihat kualitas dan outlook kinerja usaha yang baik secara historis serta telah terbukti resilien dalam menghadapi gejolak perekonomian,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 13 September.
Kedua, bank bersandi saham BBNI itu akan menggarap lebih dalam segmen UMKM. Menurut Novita, perseroan siap mendukung pertumbuhan bisnis UMKM yang berorientasi ekspor, serta diaspora yang berada di luar negeri.
Lalu, yang ketiga adalah pertumbuhan bisnis segmen konsumer yang akan datang dari strategi cross selling dengan nasabah segmen korporasi dan UMKM.
“BNI akan fokus mengoptimalkan peluang bisnis seperti kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit tanpa agunan (KTA) dari pemilik bisnis maupun pegawai nasabah wholesale banking,” tuturnya.
Novita menambahkan, pihaknya juga membidik upaya peningkatan return on equity (RoE) atau rasio laba yang dihasilkan bank dari modalnya hingga di atas 18 persen pada 2025.
"Dengan RoE per Juni 2022 sebesar 15,1 persen, maka ini berarti profitabilitas kami akan terus meningkat secara berkelanjutan,” tegas dia.
BACA JUGA:
Novita menekankan BNI berkomitmen untuk memastikan target RoE ini dapat dicapai mulai tahun ini. Terlebih, kinerja hingga semester kedua 2022 diklaim masih on track untuk merealisasikan pencapaian laba tertinggi dalam sejarah perseroan. Adapun, hingga semester I 2022 BBNI berhasil meraup laba Rp 8,8 triliun.
“Kami melihat ada korelasi yang kuat antara tingkat RoE dengan valuasi saham dari parameter Price-to-Book Value. Maka, harapannya valuasi saham ke depan akan terus meningkat dan memberikan return yang optimal bagi pemegang saham," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Novita menyampaikan pula susunan pengurus perseroan yang baru, hasil dari RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan 31 Agustus 2022, akan menjadi motor pendorong kinerja yang solid.
"Melalui susunan kepengurusan perseroan yang ada saat ini, kinerja diharapkan semakin solid dan dapat tumbuh lebih optimal," tutup dia.