Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa pemerintah menganggarkan Rp117,4 triliun untuk subsidi elpiji tabung 3 Kg dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2023.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan bujet tersebut akan dialokasikan untuk 8 juta metrik ton gas pada tahun depan.

“Anggaran subsidi elpiji 3 Kg pada 2023 direncanakan sebesar Rp117,4 triliun,” ujarnya saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 12 September.

Dari pemaparan Febrio diketahui bahwa nilai tersebut menurun sekitar Rp17,3 triliun dari jumlah subsidi elpiji 2022 yang sebesar Rp134,7 triliun sesuai dengan Perpres 98 Tahun 2022. Adapun, outlook subsidi elpiji tahun ini diperkirakan hanya sebesar Rp129,7 triliun.

Anak buah Sri Mulyani itu menegaskan jika pemerintah berkomitmen melakukan skema penyaluran yang lebih tepat sasaran untuk komoditas energi ini. Pasalnya, skema yang digunakan sekarang bersifat terbuka sehingga setiap orang bisa mengakses elpiji 3 Kg secara masif.

“Pemerintah akan mengoptimalkan penyaluran elpiji bersubsidi dengan terintegrasi bansos kartu sembako,” tuturnya.

Selain itu, penguatan pendistribusian di lapangan akan semakin ditingkatkan pada 2023 melalui penguatan sistem data digital.

“Pelaksanaan transformasi subsidi elpiji 3 Kg akan dilakukan bertahap dengan memperhatikan kondisi pemulihan ekonomi dan kesiapan basis data serta daya beli masyarakat,” tegas Febrio