Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur sangat diperlukan bagi Indonesia. Pasalnya, RI butuh aspek sarana dan prasarana sebagai fundamental penting dalam menyongsong cita-cita sebagai negara maju 2045 mendatang.

“Indeks infrastruktur kita itu masih jauh dibandingkan dengan negara-negara lain. Mungkin melihat, kok sekarang (bangun) infrastruktur terus? Ya karena Indonesia butuh mobilitas, produktivitas, (peningkatan) kualitas hidup. Ini butuh infrastruktur banyak,” ujarnya dalam forum Indonesia Data and Economic (IDE) 2023, Kamis, 20 Juli.

Menurut Menkeu, pembangunan infrastruktur saat ini terkesan hanya terjadi pada jalan tol saja. Lebih dari itu, dia menyebut berbagai sarana penting lainnya telah dibangun oleh negara, seperti saluran air bersih, sarana sanitasi, jembatan, bendungan, dan lain-lain.

“Coba lihat di India. Tadinya miliaran orang tidak memiliki toilet. Dalam 1 dekade terakhir pemerintah disana investasi besar-besaran untuk membangun itu,” tuturnya.

Mengutip realisasi terbaru APBN, disebutkan bahwa hingga 31 Mei 2023 anggaran pembangunan infrastruktur telah mencapai Rp93,7 triliun. Angka itu lebih tinggi 12,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2022 sebesar Rp83,5 triliun.

Adapun, realisasi pemanfaatannya disebar ke tiga kantong besar. Pertama, melalui belanja kementerian/lembaga (utamanya Kementerian PUPR) Rp46,5 triliun untuk membangun jembatan, irigasi, bendungan, sarana pendidikan, bandara, pelabuhan.

Kedua, melalui belanja di daerah (transfer ke daerah/TKD) Rp25,1 triliun yang dimanfaatkan untuk membangun jaringan jalan daerah dan jaringan perpipaan.

Serta yang ketiga adalah melalui pembiayaan Rp22 triliun dengan fokus pembangunan rumah subsidi dan pengadaan lahan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).