Bagikan:

JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) melaporkan, hingga Juni 2024 berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp3,7 triliun.

Sekretaris Perusahaan WTON, Dedi Indra mengatakan proyek ini didominasi oleh proyek pada sektor infrastruktur sebesar 77,19 persen, disusul proyek di sektor industri sebesar 9,44 persen, kemudian kelistrikan sebesar 6,45 persen, dan sisanya berasal dari sektor properti, energi, dan tambang masing-masing menyumbang sebesar 6,37 persen, 0,54 persen, dan 0,01 persen.

Sementara itu, berdasarkan segmentasi kepemilikan, perolehan angka ini didominasi oleh pelanggan swasta sebesar 78,56 persen, disusul perusahaan BUMN lain sebesar Rp 18,31 persen, perusahaan induk WIKA sebesar 2,46 persen, afiliasi WIKA sebesar 0,17 persen, dan pemerintah sebesar 0,50 persen.

"Jadi dapat disimpulkan bahwa ketergantungan kami pada holding itu sangat kecil sekali," ujarnya dalam public expose live, Kamis, 29 Agustus.

Dedi merinci, sejumlah proyek besar yang menopang angka tersebut di antaranya adalah Trackwork MRT Jakarta CP205, Trackwork LRT Jakarta Fase 1B, Tol Japek II Selatan Paket 2A, NCICD DKI Jakarta Lokasi 1 Paket 1, Jalan Tol Serang Panimbang Seksi III, Proyek Bendungan Karangnongko, Pengendalian Banjir Kencing Drain Kudus Tahap 1, Pancang Data Center Bromo TDI Kabil Batam, Microsoft Data Center JKT09 Mainbuilding, FRC IK Karawang Pindo Deli 2 Tahap 3, Pengadaan Fasad Rusun ASN 3 IKN, dan beragam proyek lainnya.

Selama semester I tahun 2024, WTON juga berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp2,19 triliun dengan laba bersih sebesar Rp16 miliar atau tumbuh sebesar Rp45,4 persen dibandingkan dengan laba bersih kuartal yang sama di tahun 2023.

"WTON optimis dapat mencapai kinerja positif hingga hir tahun 2024 dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola," pungkas Dedi.