Bagikan:

JAKARTA - Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) membidik perolehan dana segar sebesar Rp250 miliar dari divestasi aset yang ditargetkan rampung pada tahun 2026.

Direktur Utama WIKA Beton Kuntjara mengatakan, aset yang akan dilepas merupakan aset-aset milik WTON yang dinilai tidak produktif seperti tanah hasil pembayaran piutang macet oleh pelanggan WTON, termasuk cetakan lama.

"Target kami 2026 sudah terjual semua. Nilainya mungkin sekitar Rp250 miliar, termasuk beberapa aset tanah," ujarnya dalam Public Expose, Kamis, 29 Agustus.

Adapun alasan WTON melakukan divestasi aset adalah karena WTON tidak 'bermain' di area bisnis tersebut sehingga bisa dilepas untuk menambah arus kas perseroan.

Dari sisi kinerja, hingga Juni 2024 berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp3,7 triliun.

Sekretaris Perusahaan WTON, Dedi Indra mengatakan proyek ini didominasi oleh proyek pada sektor infrastruktur sebesar 77,19 persen, disusul proyek di sektor industri sebesar 9,44 persen, kemudian kelistrikan sebesar 6,45 persen, dan sisanya berasal dari sektor properti, energi, dan tambang masing-masing menyumbang sebesar 6,37 persen, 0,54 persen, dan 0,01 persen.

Sementara itu, berdasarkan segmentasi kepemilikan, perolehan angka ini didominasi oleh pelanggan swasta sebesar 78,56 persen, disusul perusahaan BUMN lain sebesar Rp 18,31 persen, perusahaan induk WIKA sebesar 2,46 persen, afiliasi WIKA sebesar 0,17 persen, dan pemerintah sebesar 0,50 persen.