Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) berhasil memanfaatkan 1.450.840 ton Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau abu sisa proses pembakaran batu bara pada 47 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang tersebar di seluruh Tanah Air hingga semester I-2024.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, langkah pemanfaatan FABA ini merupakan wujud dari penerapan prinsip Enviroment, Sustainability and Governance (ESG). 

Harapannya, pemanfaatan FABA bisa lebih luas. Tak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mendorong perekonomian masyarakat.

"Melalui FABA, kehadiran pembangkit PLN tak hanya bisa menjadi sumber listrik, tetapi juga mampu sebagai bahan dasar yang menjaga dan melestarikan lingkungan serta menggerakkan roda ekonomi di masyarakat," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 3 Agustus.

Darmawan menyebut, saat ini FABA dapat dimanfaatkan untuk beragam manfaat bagi masyarakat. Adapun FABA dimanfaatkan menjadi subgrade stabilisasi timbunan pilihan, subtitusi bahan baku semen, Ready Mix, material pencegah air asam tambang, paving, pembuatan batako, kansteen, U Ditch, pupuk, tetrapod, jalan beton, media tanam dan lainnya.

"FABA itu dulunya dipandang sebagai limbah yang tidak ada nilai ekonominya. Tapi, kini PLN berhasil melakukan inovasi dan mengubahnya menjadi produk yang kaya akan manfaat dalam menunjang pembangunan infrastruktur nasional," kata Darmawan.

Dia pun menjelaskan beberapa manfaat dari FABA. Seperti mampu meningkatkan kebasaan (pH) tanah, mencegah abrasi di daerah pesisir pantai, menjadi pupuk tanaman, bahan campuran beton, bahan pengeras jalan hingga pembuatan batako yang kini digunakan untuk pembangunan gardu distribusi.

Darmawan mengklaim pemanfaatan FABA PLN Group terus mengalami peningkatan sejak FABA ditetapkan sebagai Limbah Non B3. Diketahui, pemanfaatan tertinggi terjadi pada 2023 yakni 3,716 juta ton atau sebesar 123 persen dari produksi FABA 2023.

"Sehingga, dapat mengurangi jumlah FABA yang tersimpan di ashyard. Pemanfaatan FABA mengacu pada Dokumen Rincian Teknis yang terintegrasi dalam Persetujuan Lingkungan PLTU," ucapnya.

Menurut Darmawan, FABA kini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan pihaknya membuka kesempatan kepada semua kalangan yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi baik sebagai campuran dalam industri konstruksi maupun infrastruktur.

"PLN terbuka kepada masyarakat jika ingin berpartisipasi dalam memanfaatkan FABA. FABA merupakan material yang aman sehingga dapat diolah dan memberikan banyak manfaat," pungkasnya.