JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru sebesar Rp5,04 triliun hingga Maret 2024. Kontribusi terbesar pada kontrak baru berasal dari segmen industri, disusul oleh segmen infrastruktur dan gedung, EPCC, properti serta investasi.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, keberadaan industri sebagai segmen dengan kontribusi terbesar adalah berkat kinerja dari WIKA Beton sebagai perusahaan terkemuka dalam industri beton pracetak.
"Dari sisi kepemilikan, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari pemerintah dan BUMN, dengan skema pembayaran monthly progress," ujar Agung Budi dikutip dari laman resmi WIKA, Selasa, 30 April.
Adapun beberapa proyek yang didapatkan Perseroan hingga Maret 2024, seperti proyek lanjutan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur Tahap II di Ibu Kota Nusantara (IKN), RDF Plant Rorotan di DKI Jakarta, Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 3B dan beberapa perolehan kontrak lainnya pada anak perusahaan.
Selain itu, WIKA pun tengah mendorong pembangunan pada proyek Jakarta Sewerage Development (JSDP) pada Zona 1, dengan porsi WIKA senilai Rp573 miliar.
Proyek ini merupakan gagasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan melalui pelayanan air limbah domestik berkualitas di DKI Jakarta, dengan pembangunan jaringan pipa dan stasiun pompa.
BACA JUGA:
Proyek JSDP zona 1 ini ditargetkan untuk melayani 3 kota administrasi yang mencakup Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Dalam pembangunannya, WIKA sebagai salah satu kontraktor pelaksana Zona 1 telah menunjukkan progres sebesar 13 persen pada tahap pengecoran pondasi konstruksi stasiun pompa sebagai sistem pengolah limbah.
"Proyek ini merupakan wujud dukungan WIKA terhadap peningkatan kualitas lingkungan, agar masyarakat Jakarta dapat terbebas dari limbah melalui pembangunan sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat," imbuhnya.