Bagikan:

JAKARTA - Plh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bauksit & Bijih Besi Indonesia, Ronald Sulistyanto berharap pergantian menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari Arifin Tasrif ke Bahlil Lahadalia dapat membawa angin segar bagi pengusaha bauksit.

Dikatakan Ronald, saat ini pengusaha bauksit menghadapi beberapa persoalan seperti ketiadaan investor yang mau menanamk modalnya pada pembangunan smelter bauksit.

"Hilirisasi bisa jalan kalau ada 2 komponen bekerj sama. Kalau equity (modal inti) hanya untuk pengusaha Indonesia saya rasa tidak kuat. 1,2 miliar dolar AS ditanggung sendiri," ujarnya dalam Mining Zone, Selasa 20 Agustus.

Ia melanjutkan, kalaupun mendapatkan pendanaan dari bank juga diperlukan sindikasi. Sedangkan menurutnya saat ini satu-satunya investor yang tersedia hanyalah yang berasal dari China.

Ia beralasan, pengusaha dan pemilik modal dari China lebih mengetahui dengan pasti hal apa saja yang dikerjak pengusaha bauksit Indonesia.

"Kalau kita sudah ke Eropa apalagi AS, ada go green dan energi hijau. Enggak akan masuk proposal kita. Yang paling bisa masuk adalah CHina," lanjut ROnald.

Meski demikian, di saat investor dari China sudah akan berbondong-bondong ke Indonesia dan melakukan due deligent, mereka masih menemukan beberapa permasalahan, salah satunya regulasi Indonesia yang kadg berubah.

"Ini sebetulnya keinginan pengusaha adalah jaminan pemerintah. Himbara saja tidak berani investasi dalam proyek smelter apalagi dari luar?," sambung Ronald.

Untuk itu, dirinya berharap, agar Bahlil dapat membantu meyakinkan investor untuk masuk dan menanamkan modalnya pada pembangunan smelter bauksit sehingga hilirisasi dapat berjalan dengan baik.

"Mudah-mudahan Pak Bahlil bawa energi baru dan beliau bersemangat kita jadi bersemangat ini akan jadi sesuatu karena pengusaha perlu dibina bukan dibinaskan. Kalau pengusaha kuat maka negara kuat," pungkasnya.