Bagikan:

JAKARTA - Bahlil Lahadalia mengingatkan Rosan Roeslani yang baru saja dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinator dan Penanaman Modal (BKPM) tentang tantangan yang dihadapi instansinya ke depan akan semakin kompleks.

“Saya juga menyampaikan kepada Pak Rosan bahwa tantangan kantor ini ke depan semakin hari semakin kompleks,” katanya dalam sambutan saat serah terima jabatan atau sertijab Menteri Investasi/Kepala BKPM di Kantor Kementerian BKPM, Jakarta, Senin, 19 Agustus.

Bahlil mengatakan investasi investasi memiliki peran penting terhadap pertumbuhan ekonomi. Mengingat, tahun 2025 target pertumbuhan ekonomi dipatok 5,2 persen dan target investasi ditetapkan Rp1.900 trililiun.

Adapun target investasi 2025 tersebut meningkat 15,15 persen dari target tahun 2024 yang sebesar Rp1.650 triliun.

“Di saat target pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 5 persen. Kita baru selesai pandemi COVID-19 defisit keuangan kita di bawah 3 persen. Maka untuk bagaimana mengisi kekosongan daripada defisit tersebut, maka pertumbuhan investasi ke depan di 2025 itu mencapai Rp1.900 triliun,” kataya.

“Jadi memang tantangannya semakin hari semakin besar,” sambung dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengatakan target investasi 2025 ditetapkan Rp1.900 triliun. Dia bilang pemerintah akan mengoptimalkan kebijakan hilirisasi untuk mencapai target investasi tersebut.

Dia juga bilang kebijakan hilirisasi ini akan dilakukan dengan memperdalam striktur industri agar bisa menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

“Misalnya semikonduktor chip itu kan jadi lebih menggerakan industri utama. Hal itu yang akan kami kembangkan. Kami akan melihat lebih detail lagi. Kemudian ketahanan energi dan ketahanan pangan yang juga jadi fokus ke depan,” kata Yuliot di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 16 Agustus.