Perusahaan Batu Bara Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Dapat Perpanjangan Pinjaman dari Sumitomo Mitsui hingga 2024
Konglomerat Low Tuck Kwong. (Foto: Dok. Maris Stella High School Alumni)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan pertambangan batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) meraih fasilitas perpanjangan waktu pinjaman dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch.

Pada tanggal 24 Maret 2020, perusahaan milik konglomerat Low Tuck Kwong ini telah menandatangani perpanjangan fasilitas perbankan yang telah diberikan sebelumnya pada  tanggal 21 Maret 2018 dan 29 Maret 2019 oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch dan pengubahan beberapa syarat dan ketentuan tertentu.

"Yakni berupa (i) pengurangan fasilitas revolving loan menjadi senilai 75 juta dolar AS di mana sebelumnya senilai 100 juta dolar AS dan (ii) pengurangan fasilitas bank garansi menjadi senilai 20 juta dolar AS di mana sebelumnya sebesar 30 juta dolar AS," tulis surat keterangan manajeman Bayan Resources yang ditandatangani Dato Low Tuck Kwong, dikutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 25 Maret.

"Perpanjangan fasilitas perbankan tersebut diperpanjang selama tiga tahun hingga tanggal 19 Maret 2024," imbuh manajemen Bayan Resources.

Lebih lanjut, tujuan penggunaan fasilitas ini adalah untuk membiayai kebutuhan operasional dan modal kerja perseroan dan anak usahanya. Ini juga untuk pemenuhan kebutuhan penerbitan bank garansi guna menunjang kegiatan operasional perseroan dan anak usahanya.

Fasilitas kredit ini dijamin oleh jaminan perusahaan yang diberikan oleh PT Bara Tabang, yang merupakan anar usaha Bayan. Baik Bayan maupun Sumitomo Mitsui Banking tak memiliki hubungan afiliasi. 

Sebagai informasi, dari sisi kinerja, Bayan Resources membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar 108,22 juta dolar AS atau setara Rp1,5 triliun pada periode Januari-September 2020.

Jumlah laba yang dikantongi Bayan Resources pada September 2020 anjlok 48,25 persen dibandingkan dengan posisi September 2019 sebesar 229,73 juta dolar AS.