Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 12 Agustus 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat, 9 Agustus 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup turun 0,19 persen di level Rp15.925 per dolar AS.

Sementara kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,23 persen ke level harga Rp15.914 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan data pasar tenaga kerja AS yang baru menunjukkan tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu, meredakan kekhawatiran akan resesi yang akan segera terjadi.

"Klaim pengangguran awal turun menjadi 233.000 yang disesuaikan secara musiman untuk minggu yang berakhir pada 3 Agustus, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Kamis, yang menunjukkan kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja sedang terurai adalah berlebihan," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Senin, 12 Agustus.

Fokus investor sekarang akan tertuju pada laporan inflasi harga konsumen AS untuk bulan Juli yang akan dirilis minggu depan, serta komentar oleh Ketua Fed Jerome Powell pada Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole bank sentral pada 22-24 Agustus.

Dari sisi dalam negeri, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah gejolak eksternal dengan inflasi yang terjaga pada kisaran target yang ditetapkan, dan sektor keuangan yang resilien.

IMF memproyeksikan kinerja ekonomi Indonesia akan tetap tinggi, yaitu sebesar 5 persen pada 2024 dan 5,1 persen pada 2025.

Ibrahim menjelaskan, yang membuat ekonomi Indonesia membaik, karena kerangka kebijakan Indonesia yang berhati-hati baik di bidang moneter, fiskal, maupun keuangan dinilai telah menciptakan fondasi yang kokoh untuk stabilitas makro dan kesejahteraan sosial.

IMF menyampaikan apresiasi dan catatan positif mengenai langkah-langkah kebijakan yang telah ditempuh oleh otoritas Indonesia.

Apresiasi tersebut terutama disampaikan terkait beberapa poin penting. Pertama, komitmen Indonesia terhadap disiplin fiskal.

Selanjutnya kedua, penurunan inflasi sesuai dengan kisaran target yang telah ditetapkan dan kebijakan moneter yang memerhatikan perkembangan data (data dependent), upaya pendalaman pasar dan upaya penguatan efektivitas transmisi kebijakan moneter.

Ketiga, upaya penguatan kerangka kebijakan makroprudensial. Keempat, agenda pertumbuhan menuju status negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045.

Kelima, komitmen untuk mencapai target nol emisi karbon atau net zero-emission pada 2060 serta langkah-langkah yang diambil untuk membatasi emisi gas rumah kaca dan deforestasi.

Meski demikian, IMF mengingatkan ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai, seperti volatilitas harga komoditas, perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama, dan spillover akibat kondisi high-for-longer pada keuangan global.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan Senin, 12 Agustus 2024 dalam rentang harga Rp15.880 - Rp15.970 per dolar AS.