Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat, 6 September 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan melihat pergerakan rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS setelah semalam data beberapa tenaga kerja AS tidak menunjukkan hasil yang solid. 

"Data ADP Non-Farm Payrolls yang merupakan data penambahan tenaga kerja yang disurvei pihak swasta ADP, untuk bulan Agustus menunjukan kenaikan yang di Bawah proyeksi pasar, 99 ribu vs 144 ribu," ujarnya kepada VOI, Jumat, 6 September. 

Ariston menyampaikan data tenaga kerja AS yang tidak solid ini membuka peluang pemangkasan yang lebih besar tahun ini. 

Menurut Ariston pelaku pasar masih menantikan data tenaga kerja AS yang akan dirilis pihak pemerintah malam ini, yaitu data Non-Farm Payrolls, data tingkat pengangguran, dan data kenaikan rata-rata upah per jam. 

"Bila sejalan, pekan depan rupiah bisa menguat lagi," ujarnya. 

Ariston memperkirakan pergerakan rupiah pada Jumat, 6 September berpotensi menguat ke arah Rp15.380 dengan potensi resisten di kisaran Rp15.450.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis, 5 September 2024, Kurs rupiah spot di tutup naik 0,51 persen ke level Rp15.401 per dolar AS. Senada, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,52 persen ke level harga Rp15.410 per dolar AS.