JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR) untuk memanfaatkan permukaan air waduk sebagai tempat pemasangan solar photovoltaic (PV).
Diketahui, pemerintah terus berupaya meningkatkan sumber-sumber energi baru dan terbarukan (EBT) yang terbukti ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan permukaan air di danau dan di laut tenang sebagai lahan untuk pemasangan solar PV.
Nantinya, pengembangan PLTS Terapung diprioritaskan pada PLTS Terapung dengan potensi kapasitas diatas 10 MW dengan mempertimbangkan kelayakan finansial.
"Dengan pemanfaatan floating PV pada beberapa bendungan yang sudah dibangun PUPR kita sudah bisa mengakselerasi tambahan 14 GW lagi, kita sudah membuat prioritas waduk dan danau mana saja yang dapat dimanfaatkan termasuk Danau Singkarak dan Saguling," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif kepada wartawan, Selasa, 6 Agustus.
Berdasarkan data yang ada, kata Arifin, Indonesia mempunyai sumber EBT yang besar yang terpetakan dari mulai Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga ke Papua.
RI juga diketahui mempunyai sumber EBT hampir sekitar 4 terawatt (TwH) dengan potensi terbesar energi surya yakni sekitar itu 3.294 GW.
"Energi surya itu memang paling besar karena itu diharapkan pemanfaatannya bukan hanya darat tetapi juga floating photovoltaic (PV)," sambung dia.
BACA JUGA:
Potensi energi yang akan didapatkan dari pemanfataan permukaan air di danau dan waduk diperkirakan sebesar 14 MW tersebut tersebar di 259 lokasi diseluruh Indonesia.
Ada 3 proyek yang masuk dalam Rencana Pembangkitan (RUPTL) PLN 2021-2030, Danau Singkarak (90 MW) di Sumatera Barat yang sudah masuk tahap Power Purchase Agreement (PPA), Waduk Saguling (60 MW) di Jawa Barat juga sudah PPA dan di Danau Lampung (100 MW) di Lampung yang masih dalam tahap perencanaan.