Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Indonesia memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap sebesar 14 GigaWatt (GW).

Direktur Jenderal tenaga Listrik, Jisman P Hutajulu menjelaskan, berdasarkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), PLTS sudah dikembangkan dan akan masif pengembangannya pada tahun 2030 dan diikuti oleh pengembangan PLTB pada tahun 2037.

"Ke depannya, pengembangan PLTS terapung di Indonesia dengan memanfaatkan bendungan atau waduk PLTA eksisting memiliki potensi sekitar 14 GW," ujar Jisman dalam sambutannya pada Pembukaan Pameran Hari Listrik Nasional ke-78 Enlit Asia 2023 di Tangerang Selatan, Selasa 14 November.

Menurutnya, PLTS lebih banyak dikembangkan karena biaya modal yang relatif lebih rendah dengan pemanfaatan bendungan atau waduk PLTA, dengan konsep PLTS terapung sebagai solusi di tengah keterbatasan lahan di daratan.

"Saat ini, Indonesia memiliki 145 MW PLTS terapung di Cirata dan merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara," imbuh Jisman.

Hal ini sejalan dengan yang sebelumnya disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi yang mengungkapkan bahwa akan melakukan replikasi atau melakukan duplikasi PLTS Terapung Cirata di beberapa lokasi di Indonesia.

"Yang perlu kita lakukan berikutnya adalah mereplikasi (PLTS Terapung) ini dan akan kita scaling up dengan begitu banyak potensi waduk di Indonesia, mengingat pemerintah akhir-akhir ini aktif membangun waduk dan bendungan," ungkap Yudo.

Tercatat, potensi PLTS terapung pada danau dan bendungan lainnya di Indonesia mencapai 89,36 GW di 295 lokasi. Dari total potensi PLTS Terapung tersebut, terdiri dari PLTS terapung di danau sebesar 74,67 GW di 36 lokasi dan PLTS terapung di bendungan sebesar 14,7 GW di 259 lokasi.

Dalam beberapa tahun ke depan, tambah Yudo, akan ada dua PLTS Terapung yang juga akan beroperasi, yakni PLTS Terapung Saguling dan Singkarak.

"Yang terdekat itu sekarang itu di Saguling, bendungan pertama cascade-nya sungai Citarum, dan satu lagi Singkarak, itu yang terdekat," jelasnya.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT. PLN (Persero) 2021-2030, PLTS Terapung Saguling di Jawa Barat akan memiliki kapasitas sebesar 60 MW, sedangkan PTLS Terapung Singkarak di Sumatera Barat memiliki kapasitas 48 MW.