Bagikan:

JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang dilakukan secara bertahap, telah menelan investasi dari swasta  senilai Rp 60 triliun.

"Investasi dari swasta itu hampir Rp 60 triliun. Jangan banyak lihat yang hoax  bahwa ini akan mangkrak, ini pembangunan tidak ada, investasi tidak ada. Jadi semua itu saya pastikan tidak benar," kata Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimudin pada “ASN Festival 2024” di Jakarta, dilansir ANTARA, Minggu 4 Agustus.

Dia menyampaikan pada tahap awal hingga 2024, pembangunan IKN difokuskan kepada penyelesaian prasarana dasar, seperti air minum, jalan tol, pusat perbelanjaan, dan beberapa fasilitas umum lainnya, di antaranya rumah sakit dan pendidikan. "Investasi swasta yang terlibat di antaranya pembangunan hotel, perumahan, mal, dan lain-lain, termasuk  sekolah," ujarnya.

Dia mengatakan dalam waktu dekat akan dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) dengan melibatkan perbankan.  OIKN juga segera menyiapkan peraturan presiden (perpres) untuk mempercepat pembangunan IKN. Menurutnya, regulasi harus disesuaikan dengan kebutuhan, agar percepatan pembangunan tercapai sesuai target pada 2045.

Alimudin menjelaskan proses pembangunan IKN masih panjang dan memerlukan waktu. Menurutnya, manfaat hasil pembangunan IKN akan dirasakan 20 tahun ke depan. "Ini prosesnya masih panjang, menurut teori rohnya ibu kota suatu negara itu akan terasa nanti setelah 20 tahun. Teman-teman semua nanti akan menikmati, kami hanya menjadi bagian history the making-nya Ibu Kota Nusantara," ucapnya.