Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut, jumlah pemain gim di Indonesia mencapai 174,1 juta orang pada 2022.

Angka ini pun mencapai sekitar 63 persen dari total keseluruhan penduduk RI, yakni sebanyak 275 juta jiwa di tahun yang sama.

Namun demikian, jumlah tersebut tak sebanding dengan pasar gim nasional di Indonesia sendiri.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, gim lokal hanya menguasai 0,5 persen dari pasar gim di Indonesia.

"Pasar gim di Indonesia masih didominasi oleh pemain global dan game lokal hanya menguasai 0,5 persen dari pasar gim di Indonesia. Kecil banget gitu, ya," ujar Nia dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 15 Juli.

Nia menilai, selama ini Indonesia hanya menjadi pasar masuknya gim-gim dari luar negeri alias tak mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri.

"Kami jadi market banget," katanya.

Tak hanya itu, Nia menyebut, sampai saat ini industri gim dalam negeri masih menghadapi berbagai permasalahan seperti, fasilitas belum optimal dan juga aspek pembiayaan yang kurang memadai.

Pemerintah, lanjutnya, telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional yang bertujuan untuk mendorong pengembangan industri game dalam negeri melalui sejumlah program utama.

Salah satunya adalah program peningkatan promosi dan pembukaan akses pasar gim nasional.

"Untuk membantu promosi dan membuka akses pasar bagi gim nasional serta menyambut Hari Gim Indonesia pada 8 Agustus 2024, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan #AyoHARGAI, gelaran semarak Hari Gim Indonesia," tuturnya.

Dengan adanya gelaran ini, diharapkan industri gim dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri dan menembus pasar global ke depannya.