Bagikan:

JAKARTA - Subholding pembangkit listrik milik PT PLN (Persero), PLN Nusantara Power mencatat produksi listrik pada tahun 2023 mencapai 66,8 juta Mega Watt hour (MWh) energi listrik.

Kinerja ini mencapai 113 persen dari target yang ditetapkan atau sejumlah 58,9 juta MWh.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyampaikan jumlah ini meningkat 291 persen dibandingkan dengan tahun 2022 dimana perusahaan berhasil memproduksi energi listrik sebesar 17 juta MWh.

"Sebagai subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara, kami berkomitmen menjalankan operasional perusahaan dengan sungguh-sungguh. Seluruh karyawan PLN NP telah bertekad dan berkomitmen dalam menghadirkan energi listrik untuk menerangi pertiwi, secara efisien, tepat, dan berlandaskan asas ramah lingkungan," ujar Ruly, Selasa 9 Juli.

Ruly menambahkan, sepanjang tahun 2023 juga menjadi tahun energi bersih bagi PLN NP. Akumulasi 25 unit pembangkit telah diujicobakan pada implementasi co-firing; teknologi substitusi batu bara dengan biomassa; yang mempercepat pemenuhan bauran energi baru terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025.

Di antaranya, 24 unit telah berhasil go live komersil co-firing. Tercatat, PLN NP telah menghasilkan 511 GWh energi bersih dari co-firing atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79MT.

Produksi listrik co-firing ini juga menjadi porsi dalam produksi energy listrik bersih perusahaan yang total mencapai 5.666 Gigawatt hour (GWh) yang berasal dari unit pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Pasokan energi bersih juga turut dihasilkan dari unit pembangkit berbasis air dan surya yang dimiliki PLN NP seperti PLTA Brantas, PLTA Cirata, serta PLTS Terapung Cirata yang menjadi PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 192 MWp serta PLTS IKN 10 MW yang juga telah beroperasi dan disusul 40 MW yang sedang dalam proses pembangunan.

Di tahun 2023, PLN NP telah berhasil menyelesaikan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. PLTS mampu menghindarkan sebesar 214.000 ton co2 setiap tahunnya.

"Melalui PLTS IKN, kami akan mampu menghindarkan 104,8 ton emisi co2 setiap tahunnya. Ke depan akan semakin banyak proyek kami yang berbasis EBT," pungkas Ruly.