Bagikan:

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan pada perdagangan karbon pada periode Juni 2024 lalu, nilai transaksi perdagangan bursa karbon IDXCarbon mencapai Rp19,27 Juta.

Selanjutnya, IDXCarbon mencatatkan perdagangan karbon sebanyak 313 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) dan frekuensi sebanyak 4 kali transaksi.

Adapun, jumlah pengguna jasa bertumbuh menjadi sebanyak 67. Terdapat 2 Sertifikat Pengurangan Emisi - Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang terdaftar di IDXCarbon, yaitu Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk serta Pembangunan Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang.

Sebelumnya, pada perdagangan karbon selama periode Mei 2024 lalu, nilai transaksi perdagangan bursa karbon IDXCarbon mencapai Rp1,46 miliar.

Kemudian, IDXCarbon mencatatkan perdagangan karbon sebanyak 36.363 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) dan sebanyak 18 kali transaksi.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo meresmikan Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) pada tanggal 26 September 2023 sebagai bentuk dukungan dalam pencapaian NDC Indonesia, yang mengakomodasi kebutuhan perdagangan karbon di Indonesia.

IDX Carbon/Indonesia Carbon Exchange merupakan merek Carbon Exchange yang dijalankan oleh Bursa Efek Indonesia.

BEI melalui Indonesia Carbon Exchange berkomitmen mengembangkan perdagangan karbon yang transparan, tertib, dan sesuai dengan praktik dunia sehingga dapat membuka potensi perdagangan karbon Indonesia.