Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman membidik 100 pengguna jasa bursa karbon Indonesia di akhir tahun 2024. Adapun hingga Oktober 2024 tercatat pengguna jasa bursa karbon telah mencapai 81 pengguna.

"Kita targetkan 100 hingga akhir tahun .Kan sekarang sudah 81," ujarnya saat ditemui awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis, 3 Oktober.

Dikatakan Iman, kendati usia Bursa Karbon Indonesia terbilang masih sangat muda, namun dari sisi pencapaian sudah menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Terbukti, selama setahun berdiri, terdapat 1,7 juta CO2e unit karbon yang terdaftar di bursa karbon.

BEI juga mencatatkan kenaikan jumlah Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang diperdagangkan dari 459.953 ton CO2e menjadi sebesar 613.894 ton CO2e, dengan nilai transaksi meningkat dari Rp29,21 miliar menjadi Rp37,06 miliar. Dari jumlah volume transaksi tersebut, sebanyak total 420.029 ton CO2e telah digunakan atau dilakukan retirement.

“Sejak 26 September 2023, pengguna jasa karbon naik, dari awal terdaftar sebanyak 16 pengguna jasa, saat ini sudah ada 81,” sambung Iman.

Iman juga melaporkan, selama setahun beroperasi, saat ini telah terdapat tiga proyek SPE-GRK yang telah dicatatkan di IDXCarbon yaitu proyek Pertamina Geothermal Lahendong, PLTGU di Muara Karang milik PLN, dan PLTM di Gunung Wugul milik grup PLN.